Pedoman Terbaru Kemenkes RI: Dinkes Sumsel dan Sriwijaya Plus Berbagi Strategi Penelusuran Pasien LFU

Pedoman Terbaru Kemenkes RI: Dinkes Sumsel dan Sriwijaya Plus Berbagi Strategi Penelusuran Pasien LFU

Pertemuan Dinkes Sumsel bersama stakeholder membahas soal penelusuran pasien HIV AIDS LFU di Kota Palembang.-foto:dok-

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Keluarnya pedoman terbaru Kemenkes RI mengenai strategi pasien Lost to Follow Up (LFU), Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menggelar pertemuan.

''Kita ingin menyamakan persepsi terhadap pedoman terbaru dari kemenkes RI,'' kata Irma Tiara Rizki selaku PPO GF AIDS SR DSumsel dan Pengelola Program HIV-AIDS dan IMS Dinkes Sumsel.


Dinkes Sumsel membahas pedoman terbaru Kemenkes RI bersama yayasan Sriwijaya Plus dan Dinkes Kota Palembang.-foto:dok-

Pertemuan secara online itu diikuti PPHIV Dinas Kesehatan Kota Palembang Yuliana Kusuma Dewi, Tim Yayasan Sriwijaya Plus.

Hadir pula beberapa layanan kesehatan di Kota Palembang Seperti RSUP Dr Mohammad Hoesin, Rumah Sakit Myria Palembang dan Puskesmas Dempo Palembang.

BACA JUGA:Yayasan Sriwijaya Plus Salurkan Bantuan untuk ODHIV Kurang Mampu di Palembang

BACA JUGA:Pj Walikota Dukung Penuh Kegiatan Seminar Edukasi Pencegahan HIV AIDS Bagi Siswa SMA di Palembang

Harapannya akan ada penyamaan persepsi dan membahas strategi penelusuran pasien yang Lost to Follow Up (LFU) sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

 

 

 

 

Beberapa langkah-langkah dibahas khusus untuk menelusuri pasein LFU HIV AIDS.

Langkah efektif seperti menghubungi kembali pasien yang tidak lagi aktif dalam pengobatan HIV.

Pedoman terbaru dari Kemenkes menjadi acuan utama dalam perumusan strategi yang lebih terstruktur dan berbasis data.

BACA JUGA:Peringati Hari AIDS Sedunia 1 Desember, YSI dan Aktivis Peduli HIV/AIDS Melaksanakan Kegiatan Bakti Masyarakat

BACA JUGA:Pria Ini Bagikan Konten 2 Tahun Hidup Dengan HIV, Ngaku Telah Berdamai Dengan Diri Sendiri

 

Kegiatan ini menghasilkan rekomendasi tindak lanjut, antara lain Yayasan Sriwijaya Plus memperbarui MoU dengan Dinas Kesehatan Kota Palembang dan RS Myria.

Kemudian dilakukan penyisiran data Lost to Follow Up, optimalisasi dana dari APBN/APBD/BOK/hibah.

Serta imbauan bagi tenaga kesehatan untuk membantu Pendukung Sebaya Sriwijaya Plus dalam pelacakan ODHA dan Monitoring lanjutan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang.

 

Menindaklanjuti hasil dari kegiatan diatas dan Berdasarkan Surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Yayasan Sriwijaya Plus menggelar Kegiatan Monthly Cascade Meeting sebagai langkah strategis dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS.

BACA JUGA:Kesalahan Berikut! PPPK Paruh Waktu Akan Diberhentikan, Wajib Tahu!

BACA JUGA:Puluhan Ribu Jemaah Padati Puncak Acara Ziarah Kubro Palembang Darussalam 2025, Hindari Jalan Ini

Kegiatan ini dilaksanakan  fasilitas layanan kesehatan utama, yaitu RSUP Dr Mohammad Hoesin dengan tujuan menyisir data guna menelusuri pasien Lost to Follow-Up (LFU) atau pasien yang putus dari layanan pengobatan HIV.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Sriwijaya Plus, Tim dari RSMH termasuk Dr.Rahmadian.MKM (Dirut Pelayanan Operasional RSMH),  Fihrin Kasuma. S.AP., S.H., CPCLE., CML., CPM.

(Tim Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSMH), Dr. Harun Hudari. SP, PD, K-PTI FINASIM (Ketua PDP Poli Cst Meleti RSMH), dan Perwakilan P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. 

Hasil dari kegiatan ini adalah untuk  proses verifikasi dan validasi data  guna memastikan keakuratan Informasi tentang Data Pasien LFU diharapkan angka LFU dapat ditekan sehingga target eliminasi HIV-AIDS dapat tercapai.

BACA JUGA:Polisi Dalami Motif Lukman Nekat Tusuk Kades Ulak Segelung, Warganet Penasaran Alasan Pelaku Nekat Kenapa?

BACA JUGA:Edisi Spesial Ramadan, di BCA Expoversary 2025 Palembang Tawarkan KPR 2,68% Hingga KKB DP 0%

Rachmat Saleh selaku Ketua Yayasan Sriwijaya Plus berharap dari kegiatan ini dibentuk tim khusus Penelusuran LFU. 

Melalui pembentukan tim khusus ini, diharapkan upaya menekan angka LFU dapat dilakukan lebih terstruktur dan efektif.

''Sehingga semakin banyak pasien dapat dikembalikan ke dalam layanan perawatan dan pengobatan HIV,'' kata Rachmat.

Monthly Cascade Meeting tidak hanya digelar di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH).

BACA JUGA:Wanita Ini Ngaku Perwakilan Kades Ulak Segelung Minta Take Down Semua Postingan Kades Ditusuk, Ada Apa?

BACA JUGA:Cara Praktis Cairkan Saldo Gratis Rp150.000 Lewat Fitur DANA Kaget, Klik Linknya!

Tetapi juga dilaksanakan di beberapa fasilitas kesehatan lainnya, seperti RS Myria dan Puskesmas Dempo.

Dalam setiap pertemuan di masing-masing layanan kesehatan, tim dari Yayasan Sriwijaya Plus bersama tenaga kesehatan melakukan pencocokan data pasien yang terputus dari pengobatan ARV.

Selain itu, mereka juga membahas berbagai kendala yang dihadapi dalam pendampingan pasien, termasuk faktor sosial, ekonomi, dan stigma yang masih menjadi hambatan utama dalam akses layanan kesehatan.

 Dengan semakin luasnya cakupan Monthly Cascade Meeting di berbagai layanan kesehatan, diharapkan koordinasi antar fasilitas kesehatan semakin solid dan angka keberlanjutan pengobatan ODHA di Palembang terus meningkat.

BACA JUGA:Mau Nonton Film Gratis Sub Indo? Alternatif LayarTancap21, Rebahin, LK21, Risiko Bahaya Mengintai

BACA JUGA:Bukan Lagi Rebahin, LK21 dan LAYARTANCAP21, Saatnya Era Baru Nonton Film Gratis di Layanan Streaming 2025

''Kegiatan ini akan terus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari komitmen bersama dalam mencapai target eliminasi HIV/AIDS,'' pungkas Rahmad.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: