Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional dengan Teknologi dan Inovasi Berkelanjutan

Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional dengan Teknologi dan Inovasi Berkelanjutan

Maksimalkan teknologi dan inovasi berkelanjutan, Pupuk Indonesia pacu modernisasi industri pupuk nasional.-doksumeksco-

Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pabrik NPK Phonska V Pupuk Petrokimia Gresik (PKG), dan terbaru adalah proyek revitalisasi pabrik III-B milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

PT Pupuk Indonesia (Persero) dan seluruh anak perusahaannya berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi produksi dan mengembangkan inovasi ramah lingkungan sebagai strategi utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad.

Rahmad menambahkan, implementasi proyek-proyek inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri pupuk nasional sekaligus mendukung transisi menuju ekonomi hijau.

BACA JUGA:WADUH, Jurus Keramat Penipu Ojol di Palembang Bisa Hipnotis Arahkan Pinjam DANA 2 Pinjol dan Saldo Dikuras

BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN Bank Mandiri, Buka Loker ODP Regional Business 2025, Ini Syaratnya dan Link Daftar

 

"Dengan strategi yang terarah, Pupuk Indonesia optimistis dapat terus memainkan peran sentral dalam industri pupuk dan petrokimia, baik di tingkat nasional maupun global," tegas Rahmad.

Saat meninjau PT Pusri Palembang, Rahmad Pribadi juga mengungkapkan revitalisasi Pusri III-B bertujuan agar pabrik yang telah berusia lebih dari 40 tahun itu bisa lebih hemat energi dan mengurangi emisi karbon.

Selain itu, pengembangan pabrik ini juga dilakukan agar penggunaan bahan baku menjadi lebih efisien.

Pabrik Pusri III-B didesain lebih ramah lingkungan karena menerapkan teknologi teranyar seperti KBR purifier untuk memproduksi amonia.

BACA JUGA:Dukung UMKM Lokal Selama Periode Mudik Lebaran 2025, Sewa Tenant di Rest Area JTTS Diskon 50 Persen

BACA JUGA:Tembok Kejam Timnas Indonesia: Siap Mengunci Lini Depan Socceroos

Sementara dalam proses produksi urea, pabrik Pusri III-B akan menggunakan sistem Advance Cost Energy Saving (ACES 21) yang lebih hemat energi.

Pada saat sudah beroperasi, pabrik Pusri III-B diperkirakan dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun.

“Revitalisasi pabrik Pusri III-B bertujuan untuk menggantikan pabrik Pusri III dan IV. Dibandingkan dengan kedua pabrik tersebut, teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” kata dia.

Rahmad mengatakan revitalisasi ditargetkan akan rampung pada tahun 2027 dan pabrik akan memiliki kapasitas produksi sebesar 445.500 ton amonia per tahun, serta 907.000 ton urea per tahun.

BACA JUGA:Stok Gas LPG 3 Kg di Wilayah Tanjung Batu Ogan Ilir Dipastikan Aman, Hasil Pantauan Polsek Tanjung Batu

BACA JUGA:CUAN GRATIS 2025! Penghasil Saldo DANA Tercepat: Main Game Langsung Cair Rp1.165.000!

Dia berharap penyelesaian revitalisasi pabrik ini akan mampu mendukung program pemerintah dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pusri Daconi Khotob mengatakan perusahaan berkomitmen menyelesaikan proyek revitalisasi ini secara tepat waktu dan tepat anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: