Patrick Kluivert Calon Pelatih Timnas Indonesia, Penyuka Strategi Formasi 4-2-3-1 Apa Maknanya

Patrick Kluivert Calon Pelatih Timnas Indonesia, Penyuka Strategi Formasi 4-2-3-1 Apa Maknanya

Patrick Kluivert Calon Pelatih Timnas Indonesia, Penyuka Strategi Formasi 4-2-3-1 Apa Maknanya --

PSSI menegaskan bahwa dukungan penuh akan diberikan kepada Kluivert untuk membentuk tim yang kompetitif.

"Kami yakin pengalaman Kluivert sebagai pemain dan pelatih akan memberikan dampak besar. Kami mengundangnya untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi," kata Ketua Umum PSSI.

Dengan jadwal pertandingan yang padat dan lawan-lawan berat menanti, publik sepak bola Indonesia menanti gebrakan Kluivert dalam menakhodai Tim Garuda. 

Pertandingan melawan Australia pada 20 Maret akan menjadi ujian pertama sekaligus pembuktian bagi pelatih anyar ini.

Awal Kehidupan dan Karier Patrick Kluivert

Patrick Kluivert adalah putra dari Kenneth Kluivert, seorang pesepak bola profesional asal Suriname, dan ibunya yang berasal dari Curacao. Masa kecilnya dihabiskan di Amsterdam, di mana ia mulai mengenal sepak bola di jalanan. 

Pada usia tujuh tahun, Kluivert bergabung dengan Akademi Ajax setelah satu tahun bermain di klub lokal Schellingwoude.

Di akademi Ajax, Kluivert menunjukkan bakat luar biasa sebagai pemain multitalenta. Ia sempat mencoba beberapa posisi, termasuk pemain bertahan, sebelum akhirnya menemukan tempatnya sebagai striker. 

Kecerdasan, teknik, dan kecepatan menjadi ciri khasnya, meskipun di usia muda ia sering dianggap terlalu impulsif.

Karier Bermain Patrick Kluivert

Kluivert memulai karier profesionalnya bersama Ajax pada tahun 1994. 

Dalam debutnya, ia mencetak 39 gol dari 70 penampilan, termasuk gol kemenangan dalam Final Liga Champions UEFA 1995 saat ia masih berusia 18 tahun. 

Prestasi ini menjadikannya salah satu pemain muda paling menjanjikan di Eropa.

Setelah tiga tahun di Ajax, Kluivert pindah ke AC Milan, tetapi hanya bertahan satu musim sebelum bergabung dengan Barcelona pada tahun 1998. 

Di Barcelona, ia mencapai puncak kariernya, mencetak 90 gol dalam 182 pertandingan dan membantu klub meraih gelar La Liga pada tahun 1999.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: