Gempa Bumi Hebat Landa Vanuatu Bangunan Porak Poranda, Belasan Orang Tewas, Bagaimana Nasib WNI

Sementara itu, komunikasi dengan wilayah terdampak masih terkendala.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan memastikan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Vanuatu.

"Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban gempa," ungkap Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha. 

Data KBRI Canberra mencatat terdapat 48 WNI di Vanuatu, mayoritas di antaranya bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

Peringatan dan Antisipasi Gempa Bumi

Peristiwa gempa besar yang terjadi mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, khususnya di kawasan "Cincin Api Pasifik" yang rawan gempa bumi dan aktivitas vulkanik.

Para ahli seismologi menyatakan bahwa kawasan ini berada di atas lempeng tektonik aktif yang sering kali bergerak dan menyebabkan gempa bumi. 

BACA JUGA:Gempa Bumi Magnitudo 7,5 Hempaskan Taiwan, Bagaimana Indonesia Kenakah? Ini Kata BMKG

BACA JUGA:Gempa Bumi 5.6 Magnitudo Guncang Bengkulu, Cek Hasil Analisa BMKG Disini

"Gempa bumi akibat pergerakan lempeng Pasifik dan Indo-Australia," ujar Dr. Robert Lee, pakar seismologi dari Institut Geofisika Pasifik.

Beberapa gempa besar telah tercatat dalam sejarah di wilayah ini, seperti:

Gempa Samudra Hindia (2004): Mengakibatkan tsunami dahsyat dengan korban mencapai 230.000 jiwa.

Gempa Tohoku, Jepang (2011): Menyebabkan tsunami besar dengan kekuatan 9,1 magnitudo.

Gempa Chile (1960): Gempa terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah dengan magnitudo 9,5.

Kesaksian Korban dan Upaya Bantuan Internasional

Sumber: