Tingkatkan Kompetensi, Kasubag TU Lapas Muara Beliti Ikuti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa
Selamat Riadi, Kasubag TU Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, tengah mengikuti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa dengan metode Blended Learning di Batam, untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan barang dan jasa di lingkungan pemasyarakatan.--
MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan di lingkungan pemasyarakatan, salah satunya melalui pengembangan kompetensi pegawainya.
Salah satu langkah nyata dalam upaya ini adalah dengan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengadaan Barang dan Jasa Metode Blended Learning Angkatan I dan II Tahun Anggaran (TA) 2024 yang diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam hal pengelolaan barang dan jasa, khususnya di lingkungan pemasyarakatan, guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi yang lebih efektif.
Diklat ini dilakukan dalam dua metode pembelajaran yang terbagi dalam pembelajaran jarak jauh (virtual) dan pembelajaran tatap muka (klasikal).
BACA JUGA:Sapu Bersih Narkoba dan Handphone Ilegal, Lapas Muara Beliti Lakukan Razia Massal
BACA JUGA:Bersama Bangun Keimanan, Petugas dan Warga Binaan Lapas Muara Beliti Gotong Royong Renovasi Mushola
Diklat dimulai dengan sesi Pembelajaran Jarak Jauh / Virtual pada tanggal 22 Oktober hingga 6 November 2024, yang diikuti oleh para peserta dari unit pelaksana teknis masing-masing.
Pembelajaran daring ini memungkinkan peserta untuk mengikuti materi secara fleksibel dan sesuai dengan waktu yang tersedia, serta dilengkapi dengan berbagai sesi interaktif yang mendalam.
Selanjutnya, pada tanggal 7 hingga 9 November 2024, para peserta berkumpul di Golden View Hotel Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, untuk mengikuti pembelajaran tatap muka dalam rangka ujian sertifikasi.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam rangka menguji pemahaman dan kemampuan peserta dalam materi yang telah dipelajari selama pembelajaran jarak jauh.
BACA JUGA:Kreativitas di Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Muara Beliti Ubah Sampah Jadi Seni
BACA JUGA:Membangun Keamanan dan Kenyamanan, Strategi Lapas Muara Beliti melalui Wali Pemasyarakatan
Diklat yang berlangsung selama 18 hari ini mengusung metode Blended Learning yang mengkombinasikan pembelajaran daring dan tatap muka.
Metode ini dianggap efektif karena memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar secara fleksibel dan interaktif, baik secara online maupun offline.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: