Membangun Masa Depan: Palembang Terima Dana Hibah Rp 2 T dari Millenium Challenge Account
Penjabat Wali Kota Palembang, Abdul Rauf Damenta, mempresentasikan rencana pengembangan kawasan dalam rangka memperoleh dana hibah dari Pemerintah AS.--
Namun, kurangnya perawatan kawasan serta desain yang tidak menarik menjadi tantangan tersendiri. Masalah keamanan, sirkulasi kendaraan, dan parkir yang tidak optimal juga menjadi faktor penghambat.
Dengan penataan kawasan, stasiun LRT Ampera diharapkan dapat terintegrasi dengan destinasi di sekitarnya, serta meningkatkan konektivitas dengan moda transportasi umum lainnya seperti angkot, perahu sungai, dan transportasi umum lainnya.
BACA JUGA:Semangat Kemerdekaan! Pemkot Palembang Gelar Upacara HUT RI Ke-79 di Benteng Kuto Besak
“Tentunya, sirkulasi kendaraan dan parkir harus aman, dan yang paling penting ramah lingkungan,” ungkapnya.
Pemkot Palembang akan memanfaatkan dana hibah tersebut untuk fokus pada pengembangan kawasan melalui proyek Transit Oriented Development, yang mencakup pembangunan hotel dan pusat ritel. Damenta optimis bahwa dengan langkah-langkah yang telah diambil, peluang untuk mendapatkan hibah semakin terbuka lebar.
“Besok sudah ada jawaban dari Kementerian ATR/BPN, setelah itu kita bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Kita akan menunjuk pihak independen untuk pelaksanaan proyek,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak, menjelaskan bahwa total dana hibah untuk lima kota mencapai Rp 10 triliun.
BACA JUGA:Pj Walikota A Damenta Secara Tegas Paparkan Kinerja Pemkot Palembang kepada Juri Penilaian
BACA JUGA: Resmi Maju Pilkada, Ratu Dewa Pamitan di Depan Ribuan Abdi Negara Pemkot Palembang
“Kalau lima kota saja, kemungkinan kita Palembang akan mendapat Rp 2 triliun dari dana hibah MCA ini,” katanya. Dana ini akan difokuskan pada infrastruktur dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ahmad menjelaskan lebih lanjut, “Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk infrastruktur stasiun LRT, dan sisanya untuk UMKM, dengan bangunan ritel dan UMKM seluas 7.203 m² untuk tiga lantai dan bangunan infrastruktur hotel dan ritel seluas 15.938 m² untuk 8 hingga 15 lantai.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: