Impor Picu Kenaikan Harga Beras, Padahal Indonesia Kaya Lahan Pertanian: Apa yang Salah?

Impor Picu Kenaikan Harga Beras, Padahal Indonesia Kaya Lahan Pertanian: Apa yang Salah?

Impor jadi penyebab harga beras mahal, padahal Indonesia luas pertanian. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

SUMEKS.CO - Harga kebutuhan pokok beras sudah lama naik dan mahal sehingga sangat dikeluhkan oleh masyarakat. Padahal Indonesia luas dan kaya lahan pertanian. 

Tetapi untuk komoditi padi menjadi beras harganya mahal. Rupanya ada penyebabnya membuat harga beras di pasaran menjadi mahal. 

Adapun penyebab harga beras mahal adalah kegiatan impor beras yang masih dilakukan di Indonesia sampai saat ini. 

Hal ini dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana kegiatan impor beras yang masih dilakukan di Indonesia menjadi salah satu biang kerok harga komoditas tersebut menjadi mahal.

BACA JUGA:Pesan Beras 200 Karung Tapi Tak Bayar, Pria di Ogan Ilir Diciduk Tim Rimau Batu Setelah Kabur ke Jambi 2 Tahun

BACA JUGA:Penyaluran Beras untuk ASN Palembang, Pj Wali Kota Desak Harga Realistis dari Bulog

Menurut Jokowi, kegiatan impor beras membuat adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan dengan skema Free on Board (FOB).

Dia menjelaskan, apabila dihitung dengan skema FOB, harga beras sudah cukup mahal. Besarannya mencapai US$530-US$600 per ton atau sekitar Rp8 juta-Rp9 juta per ton.

Lalu, di dalam skema FOB sendiri, Indonesia sebagai importir harus membayar harga distribusi dari pelabuhan tempat masuknya beras ke gudang distribusi besar untuk pembeli.

Jadi untuk biaya distribusi atau cost freight-nya sendiri mencapai US$40 per ton atau sekitar Rp606 ribu per ton.

BACA JUGA:Streamer IShowSpeed Suka Batik Malaysia Tapi ‘Meletup’ Internet Saat Tahu Berasal Dari Jawa Indonesia

BACA JUGA:Pengelolaan Beras dan Air Minum BUMD Sei Sembilang Dipertanyakan: Apakah Akan Bangkit dari Mati Suri?

Untuk diketahui, dilihat harga beras FOB itu berapa? Kira-kira US$530-US$600, ditambah cost freight kira-kira US$40-an, dihitung berapa.

"Kalau bandingkan itu mestinya di konsumen itu akan kelihatan," kata Jokowi dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: