Rizki Juniansyah Hercules Indonesia Meleleh Air Mata di Pelukan Ibu, Selalu Bersepatu Beda Warna Cium Kaki ibu

Rizki Juniansyah Hercules Indonesia Meleleh Air Mata di Pelukan Ibu, Selalu Bersepatu Beda Warna Cium Kaki ibu

Rizki Juniansyah Hercules Indonesia Meleleh Air Mata di Pelukan Ibu, Selalu Bersepatu Beda Warna selalu Cium Kaki ibu sebelum bertanding--

Bagi Rizki, perasaan saat itu sungguh tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Seluruh perjuangan, doa, dan pengorbanannya dan keluarga lakukan selama bertahun-tahun seakan terbayar lunas dengan medali ini.

"Namun, yang lebih penting, saya bisa memberikan kebanggaan untuk ibu saya dan seluruh rakyat Indonesia," ujar Rizki dengan suara bergetar saat diwawancarai setelah pertandingan.

BACA JUGA:Tradisi Emas Bulutangkis Indonesia Sirna di Olimpiade Paris 2024, Tragedi Pahit di 2012 Kembali Terulang

BACA JUGA:Fajar/Rian Keok Kontra Ganda China, Tradisi Emas Bulutangkis Indonesia Terancam di Olimpiade Paris 2024


Rizki juga memiliki kebiasaan unik lainnya, yaitu memakai sepatu dengan warna yang berbeda setiap kali bertanding.--

Ayahnya sedianya ikut meyupport ke Paris, bersama ibunya. Namun karena sakit dideritanya, hanya ibunya saja yang berangkat.

'"Saya pernah mengantar Rizki saat kualifikasi , tapi diturunkan dari pesawat di Turki karena sakit. Jadi kali ini tidak ikut ke Paris, jelas Ayahnya yang juga ikut melatih Rizki.

Rizki memang bukanlah atlet biasa. Pemuda kelahiran Serang, Banten, pada 17 Juni 2003 ini sudah meniti karier di dunia angkat besi sejak usia sangat muda..

Dididik langsung oleh ayahnya, Mohamad Yasin, yang juga mantan atlet angkat besi nasional, Rizki tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh dengan semangat olahraga.

 Sang ibu, Yeni Rohaeni, juga merupakan seorang atlet angkat berat di tingkat provinsi.

 Tidak mengherankan jika bakat dan semangat juang dalam darah Rizki sudah mengalir sejak ia kecil.

Perjalanan Menuju Emas Olimpiade

Perjalanan Rizki menuju puncak prestasi ini tidaklah mudah. 

Sejak kelas 4 SD, Rizki sudah terbiasa menjalani latihan keras di sasana milik ayahnya. Sejak saat itu, ia terus menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam setiap kompetisi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: