10 Underpass Perlintasan Hewan di Jalan Tol Trans Sumatera, Komitmen Inisiatif Berkelanjutan

10 Underpass Perlintasan Hewan di Jalan Tol Trans Sumatera, Komitmen Inisiatif Berkelanjutan

10 Underpass Perlintasan Hewan di Jalan Tol Trans Sumatera, Komitmen Inisiatif Berkelanjutan--

BACA JUGA:Sempat Diselimuti Asap Akibat Kebakaran Lahan di Ogan Ilir, Pengelola Tol Palindra Siagakan Water Tank

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pembangunan jalan tol tetap memperhatikan keberlanjutan ekosistem setempat.

"Pemenuhan kewajiban pelepasan kawasan hutan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk pemenuhan kewajiban Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR)," jelas Adjib.

Implementasi infrastruktur berkelanjutan tidak berhenti pada tahap perencanaan

Pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II, yang akan menghubungkan Jambi dan Riau, Hutama Karya terus melaksanakan tanggung jawab lingkungan secara komprehensif. 

Hal ini tercermin dalam kajian lingkungan yang mencakup pengelolaan kualitas tanah dan air, pengendalian polusi udara dan kebisingan, pelestarian keanekaragaman hayati, serta pengelolaan limbah cair dan B3.

BACA JUGA:Tinjau Progres Pembangunan Tol Kapal Betung, Pj Gubernur Elen Setiadi : Akhir 2024 Rampung

BACA JUGA:Berikut Kronologi Detik-detik Kecelakaan Maut di Tol Indralaya-Prabumulih yang Tewaskan Dokter Bella

"Kajian lingkungan ini rutin dimonitoring serta dievaluasi secara berkala berdasarkan rekomendasi dokumen lingkungan pada fase pembangunan dan pengoperasian jalan tol. Kami memastikan tidak akan membabat ratusan hektar kawasan hutan untuk pembangunan koridor Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini," tegas Adjib.

Penghijauan dan Pembangunan Ramah Lingkungan

Dari sisi operasional, Hutama Karya telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di ruas-ruas tol mereka, termasuk di  Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan jalan tol di Pulau Jawa seperti Tol JORR Seksi S dan Akses Tanjung Priok. 

Jenis pohon yang ditanam mencakup Trembesi, Mangga, Ketapang, Bambu Jepang, Pucuk Merah, Mahoni, Tabebuya, Bougenville, dan Flamboyan. Penanaman pohon ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan jalan tol yang hijau dan asri, sekaligus meningkatkan estetika jalan tol.

Selain penghijauan, Rest Area Tol Pekanbaru - Bangkinang juga dilengkapi dengan Masjid ramah lingkungan yang memanfaatkan ventilasi alami tanpa pendingin ruangan.

BACA JUGA:Pengumuman: Ini Tarif Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi 1 dan 2, Berlaku Efektif Mulai 18 Juli 2024

BACA JUGA:Tol Kayu Agung-Jambi Makin Nyata, Pj Gubernur Setiadi Pimpin Langsung Percepatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: