Produksi Sawit Turun Drastis, Harga TBS Justru Meningkat, Apa Penyebabnya?
TBS : Perkebunan sawit di Kecamatan Gunung Megang mengalami musim trek.--
MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Penurunan produksi buah sawit biasanya terjadi selama siklus musim trek.
Ini bisa disebabkan oleh beberapa factor Fase Produksi Tanaman, Kondisi Cuaca, Penyakit dan Hama, Pemeliharaan dan Kualitas Tanah.
Kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kabupaten Muara Enim, dari Rp2.410 menjadi Rp2.440 per kilogram, menunjukkan bahwa meskipun produksi mengalami penurunan, permintaan atau faktor lain mungkin masih mendukung kenaikan harga.
Makmur (56), pengepul sawit di Kecamatan Gunung Megang, memberikan wawasan penting mengenai kondisi produksi saat ini.
BACA JUGA:Lagi, Besi Rel Milik PT KAI di Prabumulih Hilang, Polisi Amankan Sutejo
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi: Inflasi Sumsel Masih Terkendali di Juli 2024
Memasuki siklus musim trek dapat memang mengakibatkan penurunan produksi buah sawit.
Meskipun produksi menurun, harga TBS sawit bisa mengalami kenaikan karena faktor lain seperti permintaan pasar yang tetap tinggi atau fluktuasi harga di tingkat global.
"Buah trek ini sangat memperngaruhi pendapat petani. Setelah melalui musim trek kurang lebih tiga bulan, produksi buah sawit akan kembali normal," ujar Makmur, Kamis 1 Agustus 2024.
Penurunan produksi buah sawit hingga 75 persen di Kabupaten Muara Enim akibat memasuki musim trek adalah angka yang cukup signifikan.
BACA JUGA:Prosesi Pemakaman Simbolis Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Diikuti Lautan Pelayat
Hal ini menunjukkan bahwa siklus musim trek sangat mempengaruhi hasil panen. Penurunan drastis ini dapat berdampak besar pada pendapatan petani dan pasar sawit lokal.
"Kondisi yang dialami petani saat ini tandan buah segar menurun, harga naik. Mau bagaimana lagi karena musim trek adalah musim tahunan tidak ada penanganan khusus karena trek ini terjadi setiap tahun," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: