Kilas Balik, Detik-Detik Sriwijaya FC (SFC) Degradasi ke Liga 2 Usai Kalah Menyakitkan dari Arema FC

Kilas Balik, Detik-Detik Sriwijaya FC (SFC) Degradasi ke Liga 2 Usai Kalah Menyakitkan dari Arema FC

Kilas Balik, Detik-Detik Sriwijaya FC (SFC) Degradasi ke Liga 2 Usai Kalah Menyakitkan dari Arema FC --

BACA JUGA:Dituding Telantarkan Sriwijaya FC Hingga Ke Liga 2, Jubir Herman Deru: Sudah Terdegrasi Sebelum Jabat Gubernur

BACA JUGA:Pesan RD Kepada Para Support: Kembalikan Marwah SFC dan Jaga Nama Baik Klub

Muddai Madang, Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri, pemilik saham mayoritas Sriwijaya FC, juga merasa terpukul dengan degradasi ini.

 Dia mengaku telah berusaha keras menjaga marwah klub di Liga 1 dengan mendatangkan pelatih dan pemain berkualitas.

 "Tapi, jika memang harus terdegradasi, itulah realitas olahraga," ujar Muddai.

Ucok Hidayat Manajer Sriwijaya FC waktu itu, menyatakan kecurigaannya terhadap adanya dugaan mafia sepak bola yang mengatur hasil pertandingan. 

Menurutnya, ada upaya sistematis untuk menjatuhkan tim dengan cara menghalangi pemain kunci melalui kartu kuning dan pengaturan lainnya. 

Ucok merasa dirugikan dan menegaskan bahwa sportivitas permainan telah diingkari.

Dia juga mencontohkan insiden ketika dua pemain kunci, Alberto Goncalves dan Zulfandi, dipanggil mendadak ke Timnas Indonesia sehari sebelum pertandingan penting, yang menurutnya bagian dari skema untuk melemahkan tim.

Sementara itu, di tingkat politik lokal, kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan berlangsung sengit. 

Hasil hitung cepat lembaga survei dan KPU menunjukkan Herman Deru-Mawardi Yahya unggul tipis atas Dodi Reza Alex-Giri Ramanda. 

BACA JUGA:Membludak! Suara Suporter Bergemuruh di Stadion GSJ Palembang: Kami Rindu Kejayaan SFC

BACA JUGA:Terancam Dijemput Paksa, Amiri Akhirnya Hadir Sebagai Saksi Sidang Kasus Korupsi KONI Sumsel

Akibatnya, Dodi juga harus melepaskan jabatannya sebagai Presiden SFC pada 15 November 2018, dengan meninggalkan warisan yang sulit bagi klub.

Pemilihan ini terjadi beberapa bulan sebelum Gubernur Alex Noerdin, yang tidak mengikuti kontestasi karena telah menjabat dua periode, mengakhiri masa jabatannya pada November 2018. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: