Unggah Video Kontroversi 'Gundal-Gandul Pepaya', Food Vlogger Wiki Etika Dirujak Warganet

Unggah Video Kontroversi 'Gundal-Gandul Pepaya', Food Vlogger Wiki Etika Dirujak Warganet

Heboh seorang Food Vlogger asal Malang yang diketahui bernama Wiki Etika, baru-baru ini menuai hujatan publik lantaran mengunggah video yang kurang senonoh.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Heboh seorang Food Vlogger asal Malang yang diketahui bernama Wiki Etika, baru-baru ini menuai hujatan publik lantaran mengunggah video yang kurang senonoh saat mereview makanan.

Video kontroversial yang dimaksud yakni, Wiki Etika seperti sengaja menggetarkan 'pepaya' dan kerap mengatakan 'hello rek' pada saat review makanannya.

Aksi tidak senonoh tersebut, dipertontonkan Wiki Etika diduga untuk menaikkan jumlah penonton videonya dan mendongkrak popularitas diakun medsosnya @wiki_etika.

Dari akun @folkinfo yang dilihat Sabtu 13 Juli 2024, juga menuliskan food vlogger Wiki Etika juga sengaja menggunakan baju yang sempit agar 'pepaya' nya terlihat saat digoyang-goyangkan.

BACA JUGA:Polisi Jerman Ini Wajahnya Mirip Pelatih Inggris, Tersipu Malu Saat Dikerumuni Suporter The Three Lions

BACA JUGA:Ojol Gratiskan Tarif Penumpangnya Setelah Tahu Pegi Setiawan Bebas, Salut Perjuangan Seorang Kuli Bangunan

Warganet pun makin mengecam aksi Wiki Etika, lantaran Wiki Etika menggunakan hijab yang tidak sesuai dengan aksi goyang 'pepaya' terhadap penonton videonya.

Bahkan, food vlogger Wiki Etika dijuluki oleh warganet sebagai 'Wewe Gombel' yang artinya hantu wanita yang memiliki bentuk 'pepaya' menyeramkan.

Dilansir dari berbagai informasi juga disebutkan, salah satu kritik datang dari akun TikTok @andreayudias, yang menyebut bahwa konten Wiki Etika dengan konsep "gondal-gandul" atau menggoyang-goyangkan badannya terlalu vulgar.

Andrea membandingkan konten Wiki dengan konten lain di TikTok, seperti penjual celana pendek yang justru di-banned. 

BACA JUGA:Di Sabang Aceh Banyak Sepeda Motor Parkir Dengan Kunci Masih Tertancap Semalaman Tidak Hilang Dicuri Orang

BACA JUGA:5 Tempat Sakral yang Sering Digunakan untuk Ritual Malam Satu Suro, Nomor 3 Lokasi Pesugihan?

Sementara konten Wiki yang memperlihatkan area dadanya malah dibiarkan.

Menurut Andrea, setiap konten memang memerlukan hook atau pancingan awal untuk menarik perhatian warganet. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: