Usung Misi Kopi Sriwijaya Kembali Berjaya, OJK Bentuk Sekber Bersama Pemerintah Sumsel

Usung Misi Kopi Sriwijaya Kembali Berjaya, OJK Bentuk Sekber Bersama Pemerintah Sumsel

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel dan Bangka Belitung, Arifin Susanto, bertekad mengembalikan kejayaan kopi Sumsel yang legendaris.-Foto: edho/sumeks.co-

Untuk penanggulangan Aktivitas Keuangan Ilegal, OJK telah membentuk Satgas yang bertugas mengatasi aktivitas keuangan ilegal, seperti pinjaman online dan judi online. 

"Satgas ini telah berhasil menutup 4.920 rekening yang terkait dengan judi online dan investasi ilegal senilai 153 triliun rupiah yang hilang. Penindakan tegas ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari penipuan dan aktivitas keuangan yang merugikan," beber dia.

Kemudian Ketahanan Pangan. Pemerintah Daerah fokus pada peningkatan ketahanan pangan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. 

BACA JUGA:OJK dan Kemendagri Sepakat Perkuat Koordinasi dan Sinergitas dengan TPAKD

BACA JUGA:Aturan Baru OJK, Gerak Debt Collector Tak Lagi Bisa 'Gagah

"Langkah-langkah ini termasuk pengembangan lahan pertanian baru dan peningkatan produktivitas pertanian," tambah dia.

Dan terakhir Pengembangan Digitalisasi. Arifin mengatakan mengingat biaya cetak uang yang sangat mahal dan risiko kerusakan uang kertas, digitalisasi menjadi solusi penting. 

"Dengan sistem keuangan digital, transaksi menjadi lebih aman, efisien, dan mudah dilakukan. Terutama di daerah, di mana uang kertas seringkali menjadi cepat rusak," terang dia.

Selain itu, OJK juga berupaya untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai daerah. Dipimpin Arifin Susanto, OJK bertekad mengembalikan kejayaan kopi Sumsel yang legendaris.

BACA JUGA:Pinjol Syariah 2024 Anti Riba yang Resmi Terdaftar di OJK, Pinjam Uang Tanpa Jaminan, Pencairan Secepat Kilat

BACA JUGA:Waduh! OJK Temukan Ada 3 Kabupaten-Kota di Sumsel yang Banyak Terjerat Kasus Pinjol Ilegal, Daerah Mana Saja?

"Kami ingin bersama-sama mengembalikan kejayaan kopi Sriwijaya," tambah Arifin dalam acara Media Update, Journalist Class, dan Media Gathering Pers Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.

Untuk mewujudkannnya, OJK berencana membuka akses keuangan bagi petani dan pengolah kopi di pelosok Sumsel melalui program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).

Program ini dilaksanakan di Lubuk Buntak Pagar Alam dan Tanjung Menang, Jarai Lahat, yang dikenal dengan potensi kopi yang besar.

"Dengan upaya ini, OJK berharap dapat mengatasi ketidakpahaman masyarakat tentang jasa keuangan, sehingga akses keuangan dapat merata hingga ke pelosok kebun kopi di Sumsel," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: