PT SWA VS Warga Desa Sungai Sodong, Mesuji OKI, Dampak Lingkungan Atau Perebutan 633 Hektar Lahan Sawit?

PT SWA VS Warga Desa Sungai Sodong, Mesuji OKI, Dampak Lingkungan Atau Perebutan 633 Hektar Lahan Sawit?

Kegiatan replanting yang dilakukan PT SWA di lahan tanah adat mereka juga memasuk tahap mengkuatirkan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air dan tanah.--

Dalam video tersebut para preman yang merekam dirinya menyebarkan ancaman, supaya pekerja perkebunan pergi dari desa tersebut kalau tidak mau jadi korban keganasan mereka.

Untuk diketahui, sejumlah pekerja berawal dari ketika mereka melakukan replanting diarea Hak Guna Usaha (HGU) yang mereka miliki yaitu di daerah Desa Sungai Sodong. 

BACA JUGA:Ini Daftar Orang Kaya Indonesia yang Tajir Melintir Karena Bisnis Sawit, si Paling Juragan Hartanya Rp 166,6 T

BACA JUGA:Geger! Warga Keluang Muba Temukan Kerangka Manusia Berserakan di Kebun Sawit Plasma

”Pukul 21.00 WIB kita mulai melakukan aktivitas replanting. Hingga satu jam lebih, masih lancar. Kemudian 22.30 WIB ada mobil double cabin yang lewat dengan mematikan lampunya. Tak lama kemudian mobil tadi kembali bersama lima mobil lainnya,” ujarnya.

Karena merasa bahwa melakukan replanting ini adalah kewajiban perusahaan yang diamanahkan negara kepada PT SWA. Sehingga teamnya pun terus melakukan penebangan pohon sawit yang sudah tidak produktif tersebut. 

”Pas mereka sampai, turun dari mobil mereka langsung menembaki kami. Dari suaranya sepertinya senjata mereka semua laras panjang. Suaranya benar-benar kencang semua," ucapnya. 

Mobil itu datang dari arah Desa Sodong. Mobilnya ada yang Fortuner. Macam-macam mobilnya, double kabin semua. Satu mobil sekira 6 orang isinya. 

BACA JUGA:Produksi hingga Jutaan Ton, Inilah 3 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Sumsel

BACA JUGA:Permohonan Persetujuan Lingkungan Pembangunan Perkebunan Buah Kelapa Sawit di Sungai Keruh Musi Banyuasin

Setelah penembakan yang mereka alami, mereka pun langsung lari seraya menyelamatkan alat berat yang mereka pakai untuk bekerja. 

"Kita sudah mundur ke perumahan karyawan. Kita siaga, karena kami masih takut mereka akan datang menyerang. Sejauh ini belum ada korban. Hanya tiga orang team kita masih kita cari, namun dari komunikasi HT, mereka masih aman,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: