Ramai-ramai Negara di Eropa Akui Palestina Resmi Sebagai Negara Berdaulat, Israel Marah Besar

Ramai-ramai Negara di Eropa Akui Palestina Resmi Sebagai Negara Berdaulat, Israel Marah Besar

PM Norwegia, Irlandia dan Spanyol akui negara Palestina. @aljazeera/sumeks.co. --

Belgia mungkin akan segera menyusul mengakui Palestina sebagia negara,s mentara Isreal sudah menarik dudat ebsarnya dari Norwegia dan Irlandia.

Tiga negara Eropa resmi mengakui negara Palestina yang merdeka. Negara tersebut adalah Norwegia, Spanyol dan Irlandia. 

BACA JUGA:Israel Pilih Bungkam, Presiden Jokowi Berbela Sungkawa Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

BACA JUGA:Jaksa ICC Tetapkan PM Israel Benjamin Netanyahu Buron Kasus Kejahatan Perang Bersama Menteri Pertahanannya  

Hal ini ditegaskan perdana menteri (PM) ketiga negara tersebut Rabu, 22 Mei 2024.

Keputusan ini diharapkan dapat menghasilkan resolusi damai atas konflik yang telah berkecamuk selama lebih dari 75 tahun.

PM Norwegia Jonas Gahr Store memberi penguman di Oslo. Ia berujar pengakuan resmi akan terbit 28 Mei.

"Di tengah perang, dengan puluhan ribu orang terbunuh dan terluka, kita harus tetap menghidupkan satu-satunya alternatif yang menawarkan solusi politik bagi Israel dan Palestina. Dua negara, yang hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan," kata Store dikutip AFP. 

BACA JUGA:Israel Pilih Bungkam, Presiden Jokowi Berbela Sungkawa Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

BACA JUGA:Jaksa ICC Tetapkan PM Israel Benjamin Netanyahu Buron Kasus Kejahatan Perang Bersama Menteri Pertahanannya 

Pengakuan terhadap Palestina adalah cara untuk mendukung kekuatan moderat yang telah kehilangan kekuatan dalam konflik yang berkepanjangan dan brutal ini," tambahnya.

"Hal ini pada akhirnya memungkinkan dilanjutkannya proses menuju pencapaian solusi dua negara," tegasnya.

PM Spanyol Pedro Sanchez berujar di Madrid. Ia juga menegaskan 28 Mei sebagai hari pengakuan resmi.

"Selasa depan, 28 Mei, kabinet Spanyol akan menyetujui pengakuan negara Palestina," ujarnya seraya mengkritik PM Israel Benjamin Netanyahu yang katanya bisa menempatkan "solusi dua negara dalam bahaya dengan kebijakannya yang menimbulkan rasa sakit dan kehancuran di Jalur Gaza".

BACA JUGA:Israel Pilih Bungkam, Presiden Jokowi Berbela Sungkawa Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: