Inflasi RI Terancam Bakal Bengkak! Harga Eceran Beras Bakal Melonjak Lagi
Harga eceran bakal melonjak lagi, inflasi terancam bengkak. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--
“Kita semua harus sepakat bahwa produksi dalam negeri yang bisa kita dorong, kita dorong. Nggak bisa semua ya tetapi produksi dalam negeri yang memang andalan,” ujarnya.
Untuk diketahui, pemerintah kembali memperpanjang relaksasi HET beras premium hingga 31 Mei 2024. Kebijakan ini semula berakhir pada 24 April 2024.
BACA JUGA:Tingkatkan Potensi Perekonomian! HIPMI Sumsel Targetkan 10.000 Pengusaha Muda
Lanjutnya, ada potensi relaksasi HET beras ini akan permanen. Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya tengah menyiapkan Perbadan baru untuk penyesuaian HET terbaru.
“Hari ini kami akan melakukan perpanjangan [HET beras] sampai 31 Mei, tetapi dengan catatan kita juga akan harmonisasi sehingga Peraturan Badannya akan ditetapkan. Hampir pasti angkanya untuk beras premium HET ada di 14.900,” kata Arief kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Pemerintah berencana mendongkrak HET beras dalam waktu dekat, padahal Menkeu Sri Mulyani sebelumnya optimistis laju inflasi RI bakal melandai.
Arief menyebut, pemerintah akan mematok HET beras medium di kisaran Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, sesuai dengan zona wilayah. Sebagai informasi, HET beras premium naik sebesar Rp1.000 untuk tiap wilayah sejak 10 Maret 2024.
BACA JUGA:Tinjau Bazar Ramadan, Ratu Dewa: Peran UKM Tingkatkan Perekonomian di Palembang
BACA JUGA:63 Tahun Hutama Karya, Perkuat Infrastruktur dan Jadi Tulang Punggung Kemajuan Ekonomi Indonesia
Di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan misalnya, HET yang semula Rp13.900 per kilogram kini dipatok menjadi Rp14.900 per kilogram. Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sempat optimistis laju inflasi Indonesia bisa mulai melandai saat Konferensi Pers APBN.
Dia beralasan hal tersebut seiring dengan penurunan harga beras pada kuartal II/2024 karena sentra-sentra produksi telah memasuki musim panen. Kendati demikian, inflasi pangan memang sempat meningkat
Apalagi, beras menjadi komoditas pengan utama yang berkontribusi terhadap inflasi, khususnya kategori volatile food (VF). Realisasi inflasi VF mencapai 10,33% (year-on-year/yoy) pada Maret 2024, atau meningkat dari Februari 2024 di angka 8,47%.
Dimana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan inflasi umum dalam asumsi ekonomi makro pada tahun ini mencapai 2,8% (yoy). Alhasil, realisasi inflasi Maret telah meleset dari target Sri Mulyani.
BACA JUGA:Sinergi PTBA dan Masyarakat Membangun Ketahanan Ekonomi Desa Melalui SIBA Jamur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: