7 Amalan Utama di Bulan Syawal, Yuk Jaga Iman Tetep On Track Setelah Bulan Ramadan

7 Amalan Utama di Bulan Syawal, Yuk Jaga Iman Tetep On Track Setelah Bulan Ramadan

7 amalan utama di bulan syawal salah satunya puasa 6 hari syawal--

BACA JUGA:Amalan Termudah Raih Keberkahan dan Bisa Membuat Setan Keluar dar Rumah, Baca Saja Satu Kalimat Ini!

"Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat." HR. Ibnu Majah.

Rasulullah SAW bersabda, "Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah salat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara." HR. Bukhari.

4. Puasa Ayyamul Bidh

Dari Ibnu Milhan Al-Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud, no. 2449; An-Nasa’i, no. 2434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

BACA JUGA:Keutamaan Surah Al-Hajj yang Jarang Diketahui Umat Muslim, Bukan Hanya Amalan Cari Jodoh Saja!

BACA JUGA:6 Amalan Pemberat Timbangan di Yaumul Hisab, Yuk Amalkan Mumpung Bulan Ramadan

Jika seseorang melakukan puasa Syawal yang tiga harinya satu niat dengan puasa Ayyamul Bidh, masih dibolehkan.

Dengan diharapkan ia bisa mendapatkan pahala puasa Syawal dan puasa Ayyamul Bidh sekaligus.

Namun, jika seseorang sudah melakukan puasa Syawal, maka puasa Ayyamul Bidh-nya menjadi gugur.

Baik ia melakukan puasa Syawal tadi bertepatan dengan Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Syawal) atau ia melakukan sebelum atau sesudah Ayyamul Bidh.

BACA JUGA:5 Do’a dan Amalan Khusus Agar Istiqomah di Bulan Ramadan, Siap-siap Ini yang Akan Didapat!

BACA JUGA: 7 Amalan yang Rugi Kalau Tidak Dikerjakan Saat Ramadan, Amalkan Yuk Biar Pahala dan Iman Makin Bertambah

5. I’tikaf

Dalam sebuah riwayat lain, disebutkan bahwa pada suatu tahun, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak dapat melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: