Ada-Ada Saja, Protes Karena Sering Banjir, Warga di Prabumulih Tutup Jalan dengan Tanah Timbunan

Ada-Ada Saja, Protes Karena Sering Banjir, Warga di Prabumulih Tutup Jalan dengan Tanah Timbunan

Aksi unjuk rasa dilakukan dengan cara menutup akses Jalan Padat Karya dan Jalan Sumatera kota Prabumulih, menggunakan tanah timbunan. Foto: Dian/sumeks.co--

PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Puluhan masyarakat kota PRABUMULIH yang mengatasnamakan dirinya sebagai perwakilan warga Kelurahan Gunung Ibul, melakukan aksi unjuk rasa.

Unjuk rasa dilakukan dengan cara menutup akses Jalan Padat Karya dan Jalan Sumatera, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, Senin 1 April 2024.

Puluhan warga yang melakukan aksi demo, menutup jalan menggunakan tanah merah alias tanah timbunan di dua sisi jalan di simpang empat Kelurahan Gunung Ibul yakni di Jalan Padat Karya menuju arah jalan lingkar atau Pemkot dan di arah Jalan Sumatera.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Kelurahan Gunung Ibul tersebut sengaja dilakukan untuk menuntut pemerintah turun ke lapangan mengatasi keluhan masyarakat karena setiap kali hujan turun, banjir selalu mengenangi di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Siap-siap Bebas Banjir! Normalisasi Sungai Gasing Dikebut, Ini Targetnya

BACA JUGA:Puluhan Rumah di Jejawi OKI Terendam Banjir, Aktivitas Warga Terhambat

Belasan pendemo tersebut meminta pemerintah tidak diam terkait kendala dihadapi warga yang selalu kebanjiran. Pemerintah kota Prabumulih diminta membangun dan memperbaiki drainase di wilayah tersebut.

Dalam aksinya, para pendemo menggunakan mobil dump truk menurunkan tanah merah di dua sisi jalan tersebut lalu berorasi meminta permasalahan di kawasan itu agar bisa diatasi.

Akibat kejadian tersebut arus lalulintas di wilayah tersebut menjadi terganggu dan banyak pengendara menyesalkan aksi unjuk rasa yang harus menutup jalan tersebut.

"Kami meminta pemerintah turun mengatasi permasalahan banjir di wilayah Gunung Ibul ini," teriak Ariantono, di sela-sela aksinya.

BACA JUGA:Gerak Cepat Dinas PUPR Ogan Ilir, Pasang Patok Gelam di Lokasi Banjir Akses Tanjung Senai

BACA JUGA:Korban Banjir di Ogan Ilir Mulai Terserang Gatal-Gatal, Tim Medis dari Puskesmas Seritanjung Standby 24 Jam

Lebih lanjut, Tono menegaskan pihaknya sudah empat tahun mengusulkan perbaikan drainase agar tak lagi banjir, namun tak kunjung ada tanggapan pemerintah. 

"Sudah empat tahun kami usulkan namun tidak ada tindakan makanya kami lakukan aksi unjuk rasa," tambah Ariantono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: