Hukum Berpuasa Bagi Musafir, Pahami Sunnah Selama di Perjalanan

Hukum Berpuasa Bagi Musafir, Pahami Sunnah Selama di Perjalanan

Musafir diberikan keringanan untuk tidak berpuasa namum harus mengganti waktu yang ditinggalkan di hari lain selain Ramadan-ilustrasi-

Dalam Islam, seseorang dapat dikategorikan sebagai musafir ketika ia melakukan perjalanan dalam jarak sekitar 80,6 kilometer. 

Jadi, jika seseorang sudah menempuh perjalanan sejauh itu maka sudah bisa dikategorikan sebagai musafir.

BACA JUGA:Masha Allah! Hukum Bayar Zakat Fitrah Lebih Dari 2,5 Kilogram, Yuk Simak Penjelasannya

BACA JUGA:Apa Hukum Orang Tua Ajarkan Anak Puasa Setengah Hari? Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

Musafir termasuk dalam golongan yang memperoleh keringanan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadan. 

Meskipun hukum asalnya wajib, orang yang bepergian boleh mengganti kewajiban puasa Ramadannya dengan qada puasa di luar Ramadan. 

Dalil yang mendasari bahwa orang yang bepergian boleh tidak berpuasa terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 184: “Barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan [lalu berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa] sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain” .

Keringanan meninggalkan puasa berkaitan dengan tujuan perjalanan yang dilakukan.

BACA JUGA:Puasa Ramadan Tetapi Tidak Tarawih, Gimana Hukumnya? Begini Penjelasan Ustaz Masrul Aidi

BACA JUGA:Kisah Nabi Hud AS: Peringatan, Hukuman dan Binasanya Kaum 'Ad Oleh Angin yang Pedih

Jika tujuan perjalanannya adalah untuk ibadah seperti haji, umrah, ziarah atau tujuan mubah seperti berdagang atau silaturahmi, maka perjalanannya boleh menjadi alasan rukhsah tidak berpuasa. 

Namun jika tujuan perjalanannya adalah untuk maksiat maka tidak ada keringanan bagi musafir dimana harus tetap wajib berpuasa Ramadan.

Jika seseorang memilih untuk tidak berpuasa saat bepergian, ia harus melakukan qada puasa di luar Ramadan. 

Qada puasa dianjurkan untuk segera dilakukan dan dapat ditunaikan mulai dari bulan Syawal hingga Syaban, asalkan belum masuk Ramadan berikutnya.

BACA JUGA:Salat Tarawih Bagi Perempuan Muslimah, di Masjid atau di Rumah? Begini Menurut Hukum Islam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: