41 Kampus di Indonesia Diduga Terlibat TPPO Ferienjob ke Jerman, Ada Universitas Asal Palembang

41 Kampus di Indonesia Diduga Terlibat TPPO Ferienjob ke Jerman, Ada Universitas Asal Palembang

Beredar sebanyak 41 kampus di Indonesia diduga terlibat kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Foto: dokumen/tempo.co.--

SUMEKS.CO - Beredar sebanyak 41 kampus di Indonesia diduga terlibat kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Salah satunya Universitas swasta asal Kota Palembang yang termasuk kampus yang mengirimkan mahasiswanya.

Modusnya, yakni melalui program part-time ferienjob berkedok magang mahasiswa di Jerman.

Dan saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah mengkaji pemberian sanksi kepada 33 perguruan tinggi di Indonesia yang dituduh terlibat dalam TPPO itu. 

BACA JUGA:Kantor Imigrasi Palembang Berkoordinasi dengan Instansi Terkait untuk Cegah TPPO

BACA JUGA:Suami di Ogan Ilir Masih Mencari Istrinya Jadi Korban Perdagangan Orang, Pentolan TPPO Wanita Sudah Ditangkap!

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Abdul Haris, menyatakan bahwa kajian tersebut kini masih terus dilakukan.

Termasuk melakukan koordinasi bersama Kepala Bareskrim Polri dan difasilitasi oleh Kantor Staf Presiden (KSP).

Abdul Haris, mengatakan, ferienjob tidak memenuhi syarat sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Diktiristek yang diterbitkan pada 27 Oktober 2023 lalu. 

MBKM merupakan inisiatif Kemendikbudristek untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas, dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan kompetensi.

BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Tangkap Wanita Atas Dugaan TPPO di Malaysia, 7 Korban Masih Miliki Hubungan Keluarga

BACA JUGA:Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan, Mgs Syaiful Padli: Waspadai Bola Salju Kasus TPPO

Dia juga menegaskan bahwa pembekalan keterampilan dan peningkatan kompetensi mahasiswa adalah aspek penting untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. 

"Namun, dalam kasus ferienjob, tidak terdapat muatan pembelajaran dan peningkatan kompetensi yang memadai," katanya melansir pelbagai sumber, Kamis 28 Maret 2024 dikutip dari sumateraekspres.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: