Review Film '24 Jam Bersama Gaspar': Konsep Dunia Distopia yang Kelam
Review film '24 jam bersama gaspar' yang telah tayang di Netflix. --
SUMEKS.CO - Film 24 Jam Bersama Gaspar menghadirkan konsep dunia distopia yang menjanjikan dan menggelapkan suasana. Berlatar di Indonesia, Kehidupan dalam film ini terasa seperti masa depan yang kelam.
Film 24 Jam Bersama Gaspar ini mengisahkan perjalanan seorang detektif yang hanya memiliki sisa waktu 24 jam.
Film ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Sabda Armandio, yang awalnya diterbitkan pada tahun 2017.
Dalam film ini, kita akan diajak mengikuti perjalanan seorang detektif bernama Gaspar, yang hanya memiliki sisa waktu 24 jam sebelum ajal menjemputnya.
BACA JUGA:Film Horor Korea Terbaru, The Wailing VS Exhuma, Mana yang Paling Bikin 'Jantung Copot'?
BACA JUGA:Film 'Exhuma' : Horor Korea yang Mencekam, Angkat Kisah Shamanisme
Namun Gaspar, memutuskan untuk memanfaatkan waktu tersebut untuk mengungkap misteri hilangnya sahabat masa kecilnya, Kirana.
Di mana kriminalitas menjadi hal yang wajar dan kebebasan berlebihan membawa masyarakat ke ambang kehancuran.
Film 24 Jam Bersama Gaspar disutradarai oleh Yosep Anggi Noen. Yosep Anggi Noen adalah seorang sutradara berbakat. Dalam film ini, Yosep berhasil menghadirkan nuansa neo-noir yang memikat dan menggugah rasa penasaran penonton.
Film ini mengisahkan perjalanan detektif amatir bernama Gaspar yang hanya memiliki waktu 24 jam untuk memecahkan misteri hilangnya sahabat masa kecilnya, Kirana.
BACA JUGA:Film 'Exhuma' : Horor Korea yang Mencekam, Angkat Kisah Shamanisme
BACA JUGA:Review Film Dune Part Two: Pertarungan Spektakuler dan Dramatis Di Planet Arrakis
Dengan bantuan teman-temannya, Gaspar berusaha membalas dendam sebelum waktunya habis.
Berikut beberapa aspek menarik dari Film 24 Jam Bersama Gaspar:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: