Cahaya Hidayah di Balik Jeruji, Upaya Kemenag Musi Rawas Membina WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti

Cahaya Hidayah di Balik Jeruji, Upaya Kemenag Musi Rawas Membina WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti

Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Musi Rawas memang melaksanakan Bimbingan Penyuluhan Keagamaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.--

MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Musi Rawas memang melaksanakan Bimbingan Penyuluhan Keagamaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama Islam.

Penyuluhan keagamaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti memang merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh tim penyuluh dari Kantor Kemenag Kabupaten Musi Rawas kepada WBP yang ada di lapas.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa para WBP, serta memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama Islam.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Terduga Pelaku Begal yang Tewaskan Mahasiswa Unsri Tertangkap, Begini Tampangnya!

Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam sebulan. Ada beberapa materi yang diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) diantaranya yaitu ilmu fiqih, baca tulis Al-Quran hingga praktek sholat serta penguatan iman dan taqwa.

Dalam penyuluhan kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Kemenag Kabupaten Musi Rawas Bpk. H Kholil Aziz. Bimbingan keagamaan kepada Warga Binaan tidak hanya dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam saja, namun juga Penyuluh Agama dari seluruh agama yang umatnya menjadi warga binaan pemasyarakatan, seperti Penyuluh Agama Kristen atau nasrani yang juga memiliki jadwal rutin bimbingan keagamaan kepada WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti. Turut hadir dalam kegiatan ini diataranya Kasubag TU, Kasi Binadik, Kasi Kamtib, Ka. KPLP,  Kasi Kegiatan Kerja, dan Kasubsi Bimaswat.

 

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama menjelaskan " Lapas bukanlah akhir segalanya, walaupun secara hukum wbp sudah ditentukan dan diputuskan oleh badan peradilan Negara, sebagai akibat dari kelalaian dan kesengajaan melanggar norma hukum, namun jadikanlah Lapas sebagai wahana instropeksi diri atas kesalahan prilaku dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa, tentunya dengan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan keyakinanya masing2. Setidaknya Ada enam pilar karakter yang dapat dibentuk melalui pembinaan keagamaan ini bagi setiap bwp yaitu kejujuran, rasa percaya diri, rasa hormat, rasa tanggungjawab, rasa kepedulian dan juga rasa toleransi antara sesama" Jelasnya.

 

Dengan adanya bimbingan dan penanaman nilai-nilai positif yang diberikan oleh tim penyuluh keagaman secara intensif, maka diharapkan para warga binaan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari, sehingga diharapkan mereka tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa-masa yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: