Para Ilmuwan Telah Prediksi Kapan Kiamat Terjadi, Inilah Rilis Jadwal Kiamat Berdasarkan Penelitian

Para Ilmuwan Telah Prediksi Kapan Kiamat Terjadi, Inilah Rilis Jadwal Kiamat Berdasarkan Penelitian

Para Ilmuan Telah Prediksi Kapan Kiamat Terjadi, Inilah Rilis Jadwal Kiamat Berdasarkan Penelitian--

SUMEKS.CO,- Telah beredar sebuah kabar buruk, bahwa dikabarkan para ilmuwan yang telah merilis adanya jadwal hari kiamat yang akan segera terjadi di bumi.

Kabar itu, disebut-sebut bukan kabar bohong belaka melainkan sebuah informasi yang disebarluaskan usai para ilmuan melakukan penelitian.

Dari informasi yang dihimpun, Jumat 2 Februari 2024 penelitian tentang jadwal kiamat dipimpin oleh seorang ilmuan dari Oregon State University.

Ilmuan tersebut menyebut, bahwa diperlukan adanya perubahan besar saat ini, karena jika tidak segera diubah dunia akan segera kiamat dalam waktu dekat.

BACA JUGA:Ilmuwan Peneliti Bahan Bakar Hidrogen Fuel Cell Unsri Dikukuhkan Jadi Guru Besar

Menurut laporan terbarunya, bumi telah bergerak menuju wilayah iklim yang belum dipetakan.

Serta, dilaporkan telah berada pada jalur yang tidak dapat dihuni oleh tiga hingga enam miliar manusia pada akhir abad ini.

Bahkan, yang paling mengerikan dari hasil penelitian telah memberikan peringatan dini mulai saat ini, jika tidak segera dilakukan perubahan besar-besaran mulai sekarang maka bumi akan "Kiamat".

Karena, menurut laporan tersebut upaya global untuk mengekang emisi gas serta efek rumah kaca dinilai masih gagal.

Sekelompok peneliti bahkan mengatakan, hanya diperlukan langkah-langkah yang serius untuk bisa melindungi manusia dari bakal terjadinya kiamat.

BACA JUGA:Gempar! Ilmuwan Temukan Istana Ratu Balqis Berada di Indonesia, Benarkah?

Dari laporan lain juga disebutkan, ada kurang lebih dua belas ilmuwan menerbitkan laporan tersebut dalam sebuah jurnal BioScience, 

Jurnal yang dibuat tersebut, merupakan publikasi American Institute of Biological Sciences. 

Dalam jurnal tersebut, tertulis Profesor Oregon State William Ripple dan mantan peneliti postdoctoral Christopher Wolf sebagai penulis utama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: