Pemilu 2024 Serentak Perdana di Palembang, Pj Wako Ratu Dewa: Jadi Pengalaman Berharga
Pj Wali Kota Palembang H Ratu Dewa memberi menyampaikan bahwa Pemilu 2024 Serentak Jadi Pengalaman Berharga Kota Palembang. Foto: dokumen/sumeks.co--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pj Wali Kota (Wako) PALEMBANG H Ratu Dewa mengatakan bahwa Pemilu 2024 merupakan pengalaman berharga karena dilakukan serentak.
Hal itu diungkapkan H Ratu Dewa saat rapat Koordinasi Forkopimda Kota Palembang dengan tema “Pemilu Damai Mewujudkan Kota Palembang Zero Konflik” di Grand Ballroom Golden Sriwijaya pada Senin 29 Januari 2024.
"Ini pengalaman berharga buat kita semua karena pertama kali harus kita selenggarakan Pemilu serentak," ungkapnya.
Oleh karena itu, Ratu Dewa mengajak semua pihak untuk bersinergi menyukseskan Pemilu 2024 di Kota Palembang.
"Tentunya ini butuh kerja sama bukan hanya satu dua pihak saja. Sinergi dengan Forkopimda, para tokoh agama, masyarakat, dan semuanya," katanya.
Lanjut Ratu Dewa menuturkan, kepada seluruh masyarakat Palembang mari bersama berpartisipasi politik dalam Pemilu 2024.
"Mulai dari Pilpres, Legislatif, dan Pemilukada," tegasnya.
Selain itu, guna mewujudkan Pemilu damai yang tinggal 16 hari lagi. Ratu Dewa juga mengundang lima tokoh agama dari lintas agama untuk memberikan wejangan selama 3 menit secara bergantian kepada para peserta rapat koordinasi mewujkan pemilu damai.
BACA JUGA:440 Personel Operasi Mantap Brata Musi 2024 Polda Sumsel Siap Kawal Tahapan Kampanye Pemilu 2024
Dalam hal ini, Pemerintah kota Palembang serta para ulama dan Forkompinda, bersama-sama menyukseskan pesta domokrasi dengan menjadikan kota Palembang zero konflik.
Menurut Ratu Dewa, kehadiran para tokoh agama dari berbagai agama pada pertemuan ini sangat penting untuk menciptakan pemilu yang damai, yakni menambahkan nuansa kedamaian dan kesuksesan.
"Pertemuan ini melibatkan tokoh agama dari lima lintas agama di kota Palembang, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu, yang bersama-sama memberikan wejangan dalam rapat koordinasi," ucapnya.
Kendati itu, Ratu Dewa menyebutkan meski keyakinan beragam. Pada dasarnya, tidak ada ajaran agama yang mendorong perpecahan dalam membuat keputusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: