Naruto: Mengapa Jatuhnya Tubuh Jiraiya ke Laut Adalah Kematian Terbaik dan Penghormatan Terbesar?

SUMEKS.CO - Meski Jiraiya tidak menerima pemakaman pahlawan di anime Naruto, membiarkan tubuhnya tenggelam di lautan setelah kekalahannya merupakan penghormatan terbesar.

Pasalnya, gagasan tentang tubuh shinobi yang gugur dapat dihidupkan kembali dan digunakan sebagai pion oleh musuh telah menjadi tema yang berulang dalam anime Naruto.

Melalui teknik Edo Tensei, yang memungkinkan penggunanya untuk membangkitkan orang mati dan menggunakannya sebagai pion, apalagi memasuki perang shinobi keempat biasanya mayat orang hebat sangat dicari.

Teknik Edo Tensei ini telah menjadi sumber masalah bagi para protagonis yang sudah beristirahat di pemakamannya. 

BACA JUGA: Seberapa Kuat Wujud Sempurna Sukuna Pada Anime Jujutsu Kaisen

Tubuh Jiraiya, bisa menjadi aset berharga bagi beberapa penjahat di anime Naruto, tetapi dengan meninggalkan tubuhnya jauh di laut, warisan dan ingatan Jiraiya terlindungi dari penodaan.

Jiraiya jika ditinjau dari ketokohannya, tidak dapat dibantah adalah karakter favorit penggemar di anime Naruto. 

Penonton semakin mencintai Jiraiya karena telah menjadi mentor dan figur ayah bagi Naruto, dialah pula yang mengajari Naruto jurus Rasengan.

Lebih dari itu, Jiraiya bahkan mengajari Naruto dan menunjukkan keahlian dalam memanggil jutsu mengendalikan rubah ekor sembilan, atau Kurama.

BACA JUGA:Sosok Penting Dibalik Karakter Kuat! 7 Mentor Terbaik di Anime Sepanjang Masa

Jiraiya telah membimbing Naruto sangat jauh untuk menjadi ninja yang baik. Ketika dia akhirnya menemui ajalnya di tangan Pain, banyak penggemar yang merasa sedih dan hancur.

Namun demikian, kematian Jiraiya tidak sia-sia. Kode yang dia tulis akhirnya jatuh ke tangan orang yang bisa menguraikannya kepada Naruto.

Kemudian melalui informasi yang terkandung di dalam pesan itu, telah memberikan kontribusi besar untuk mengalahkan Pain. 

Selain itu, benih yang Jiraiya tabur bertahun-tahun yang lalu akhirnya menghasilkan buah yang melimpah ruah.

Sumber: