Hati-Hati Tasyabbuh, Bolehkah Umat Islam Ikut Merayakan Tahun Baru Masehi?

Hati-Hati Tasyabbuh, Bolehkah Umat Islam Ikut Merayakan Tahun Baru Masehi?

Pesta kembang api memeriahkan malam pergantian tahun. --net

BACA JUGA: Miliki Berjuta Khasiat! Pohon Bidara, Tanaman Surga yang Ada di Dunia

Persatuan Bangsa-Bangsa ini pun meminta kalender Vatikan dan mengadopsi kalender tersebut untuk penggunaan penanggalan di seluruh anggota PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa).

Nama kalender penanggalan masehi ini memiliki nama asli yaitu Gregorian Calendar pada saat itu. Hingga saat ini, kalender ini digunakan oleh seluruh masyarakat. 

Adapun perayaan tahun baru yang pada hari ini dilakukan adalah bentuk ritual yang dilakukan oleh rakyat Yunani Kuno sebagai bentuk menghormati dewa-dewa mereka. 

Contohnya ritual Romawi Kuno yang hari ini sering dilakukan oleh banyak orang diantaranya adalah meniup terompet serta menyalakan kembang api serta petasan untuk memeriahkan perayaan tahun baru. 

BACA JUGA:6 Surah Al Quran yang Bisa Dijadikan Sebagai Doa Mustajab Saat Sedang Hadapi Masalah, Dijamin Hati Tenang

Meski terkesan menjadi bentuk hiburan, rupanya kedua hal tersebut adalah cara ibadah penghormatan terhadap dewa-dewa Romawi Kuno.

Malam tahun baru juga kerap kali didapati pemuda-pemuda justru foya-foya dengan narkoba, zina dan membuang-buang waktu sehingga melalaikan ibadah. 

Dalam islam setiap muslim dilarang untuk mengikuti tradisi umat lain karena termasuk bentuk pengakuan terhadap adanya tuhan lain. 

Rasulullah SAW juga melarang untuk mengikuti atau menyerupai gaya orang-orang kafir seperti memakai topi santa, menyalakan api-apian (petasan dan kembang api), serta meniup terompet.

BACA JUGA:7 Rahasia Agar Doa Cepat Dikabulkan Allah SWT, Sekali Minta Langsung Diijabah Tanpa Harus Menunggu Lama

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka siapa lagi?”” HR. Bukhari. 

Adapun hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri rhadiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhab (yang sempit sekalipun) pasti kalian akan mengikutinya”. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah yahudi dan nasrani?” Beliau menjawab, “lantas siapa lagi?”” HR. Muslim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: