Bukan Soal Pro Israel-Palestina, Ternyata Ini Penyebab Utama Bentrok Ormas Adat Pasukan Manguni di Bitung

Bukan Soal Pro Israel-Palestina, Ternyata Ini Penyebab Utama Bentrok Ormas Adat Pasukan Manguni di Bitung

Fakta terbaru mengenai awal mula penyebab bentrok di Kota Bitung, Sulawesi Utara--

SUMEKS.CO - Bukan soal dukungan terhadap Israel-Palestina, bentrokan yang terjadi antara Organisasi Masyarakat (Ormas) Adat Pasukan Manguni dengan Barisan Solidaritas Muslim (BSM) di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), ternyata hanya karena perizinan suatu acara.

Publik Tanah Air baru-baru ini kembali dibuat keheranan atas fakta baru, mengenai penyebab terjadinya bentrok antara Ormas Adat Pasukan Manguni dengan BSM beberapa hari lalu.

Betapa tidak, sebelumnya beredar luas kabar yang menyebutkan, konflik antar kedua ormas tersebut dilatarbelakangi beda dukungan terhadap Israel-Palestina.

Pasalnya, Ormas Adat Pasukan Manguni sebagai pendukung Israel berusaha menghalangi BSM yang merupakan pro Palestina saat ingin melakukan aksi damai.

BACA JUGA:FAKTA BARU! Tak Hanya Bentrok di Bitung, Ormas Adat Pasukan Manguni Diduga Pernah Terlibat Tragedi Poso 1998

Diduga ada kesalahpahaman antar kedua belah pihak, membuat satu sama lain saling serang menggunakan senjata masing-masing.

Dilansir dari berbagai sumber, isu tersebut seakan ditepis langsung oleh Kapolres Kota Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa.

Dalam keterangannya, AKBP Tommy Bambang Souissa, mengungkapkan penyebab awal terjadinya bentrok dikarenakan soal perizinan.

AKBP Tommy Bambang Souissa menjelaskan seminggu sebelum terjadinya bentrok, Ormas Adat Manguni telah mengirimkan surat perizinan untuk melakukan suatu acara.

BACA JUGA:Soal Bentrok Ormas Pasukan Manguni dan Pendukung Palestina di Bitung, MUI: Jangan Sampai Ada yang Pro Penjajah

"Pihak pertama yang mendapat izin kegiatan yaitu Ormas Adat Manguni Makasiouw," jelas AKBP Tommy Bambang Souissa.

Kemudian sambung AKBP Tommy Bambang Souissa, beberapa hari setelahnya disusul surat dari BSM yang meminta izin kegiatan pada tanggal yang sama dengan ormas adat.

"Setelah itu, tiga hari sebelum pasca keributan kemarin, masuk izin dari salah satu ormas keagamaan," jelas Tommy.

Menurut AKBP Tommy Bambang Souissa, sebelum izin diberikan untuk melakukan acara, pihak BSM tetap menggelar aksi bela Palestina pada 25 November 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: