Lahan Gambut Didominasi Gelam, Karhutla di Desa Menang Raya Pedamaran OKI Sisakan 3 Titik Api
Lahan gambut didominasi gelam yang masih terbakar, di Desa Cinta Jaya, Pedamaran dipadamkan oleh personil Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, Minggu 19 November 2023. Foto: dokumen/sumeks.co--
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga terjadi di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran.
Lahan gambut yang didominasi belukar dan tanaman pohon gelam saat ini masih terbakar.
"Di daerah Sepucuk masuk Desa Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran menyeberangi tol melewati kebun karet masyarakat saat ini masih terbakar," terang Kepala UPTD KPH Wilayah V (Lempuing, Mesuji) Provinsi Sumsel, Edi Warsa SP MSi.
Diungkapkan Edi, di lokasi yang terbakar ini masih ada 3 titik api lagi. Dimana beberapa hari yang lalu ada turun hujan yang lumayan lebat. Sehingga menyisakan 3 titik api lagi.
BACA JUGA:Fokus Padamkan 2 Titik Api Aktif Karhutla di Jungkal Pampangan OKI, Target Mopping Up Tuntas
"Lokasi yang masih terbakar ini didominasi hutan tanaman gelam, ditambah gelamnya rapat sehingga terus merambat apinya," jelas Edi, saat dikonfirmasi, SUMEKS.CO, Minggu 19 November 2023.
Belum lagi, dijelaskan Edi, dalam pemadaman yang dilakukan oleh personilnya terkendala sumber air sulit. Dimana embung yang ada untuk 1 jam menyedot air sudah kering.
"Jadi kita dalam pemadaman titik api yang masih terbakar di Cinta Jaya ini kesulitan sumber air," katanya.
Edi menyampaikan, semoga hujan kembali turun di Kabupaten OKI, terutama di wilayah lahan gambut dan purun yang masih terbakar.
BACA JUGA:Hujan Membawa Berkah, Padamkan Karhutla di Jungkal Pampangan OKI, Sisakan 2 Titik Api Aktif
Apabila hujan kembali turun apalagi dengan intensitas lebat dan durasinya lama, maka titik api yang masih tersisa padam semua. Lahan gambut dan purun bisa benar-benar padam sehingga tidak mengeluarkan asap lagi.
Edi menjelaskan, untuk lahan gambut sulit dipadamkan apabila telah terbakar. Meskipun ada hujan turun dengan intensitas rendah dan tidak lama durasinya, terkadang api nya belum bisa padam.
Alasanya, api masih ada didalam permukaan gambut. Dimana untuk api bagian permukaan atas memang telah padam. Tapi setelah itu hidup kembali yang bagian dalamnya.
Edi menyebut, karhutla masih bisa terjadi apabila belum musim hujan. Termasuk masih adanya masyarakat yang melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahan pertanian meskipun sudah dihimbau dilarang membakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: