Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibom Israel, 20 Warga Gaza Wafat, Begini Nasib WNI

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibom Israel, 20 Warga Gaza Wafat, Begini Nasib WNI

Rumah sakit Indonesia di Gaza di bombardir Israel.--

SUMEKS.CO - Zionis Israel makin beringas. Rumah Sakit Indonesia di Gaza akhirnya dibom, Kamis 9 November 2023. 

Militer Israel meluncurkan 11 rudal ke Rumah Sakit Indonesia tersebut. Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah warga berhamburan saat detik-detik rudal menghantam kawasan rumah sakit tersebut. 

Isi rumah sakit juga tampak panik. Suara dentuman dan asap mengepul dimana-mana. 

Pada video yang diunggah akun snack video @ARUM TV, disebut 20 warga Gaza wafat atas peristiwa tersebut. Sedangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di rumah sakit itu, belum diketahui. 

BACA JUGA:RS Indonesia di Gaza Target Israel, Tuduh Ada Terowongan Hamas, MER-C: 450 Jiwa Bergantung Pada RS Indonesia

Sebelumnya, tentara Israel (IDF) menuduh Rumah Sakit Indonesia di Gaza memiliki terowongan Hamas. 

Pernyataan Israel ini benar kemungkinan menjadi alasan untuk melakukan penyerangan. Pasalnya Israel tidak ragu untuk meluluhkan rumah sakit, seperti dialami rumah sakit Baptis Al Ahli di Gaza. 

Akibat aksi biadab Israel itu, lebih dari 300 orang yang sebagian besar anak-anak dan perempuan meninggal dunia. Selain Rumah Sakit Indonesia, militer Israel juga menuduh rumah yang dibangun pemerintah Qatar, menyimpan milisi Hamas. 

Selanjutnya Israel menargetkan Rumah Sakit Indonesia. Namun tuduhan Israel itu langsung dibantah MER-C, Senin 6 November 2023.

BACA JUGA:Lewat Video Relawan MER-C Fikri Rofiul Haq Tetap Bertahan di Gaza Bersama 2 Temannya, Bantu RS Indonesia

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad dengan tegas membantah tuduhan Israel itu. 

"Bahwa rumah sakit Indonesia ada menyimpan atau ada membuat sesuai seperti banker yang menyimpan solar (untuk menghidupkan generator)," tegasnya. 

Sarbini angkat bicara setelah militer Israel merilis video yang menyebut  Rumah Sakit Indonesia melakukan sesuatu yang tidak tepat. 

"Oleh sebab itu kami membantah pada kesempatan ini, bahwa kita membangun rumah sakit ini dalam konteks yang benar-benar profesional, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza ketika itu dan saat ini," tegas Sarbini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: