Tak Ada Lagi Orang Berhaji, Ka'bah Dihancurkan Orang-orang Ini, Tanda Kiamat Sudah Dekat

SUMEKS.CO - Ka'bah menjadi tempat suci bagi umat Islam. Ka'bah menjadi kiblat bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat. 

Namun, Rasulullah SAW menyebut dalam hadistnya menjelang hari akhir, Ka'bah akan dihancurkan. Sehingga tidak ada lagi orang yang berhaji. 

Lantas siapa orang yang akan menghancurkan bangunan yang dipercaya sebagai pusat bumi itu? 

Adapun ciri-ciri orang yang akan menghancurkan Ka'bah yang pernah disebutkan oleh Rasulullah SAW.

BACA JUGA:Teknologi Terbaru, NASA akan Berikan Peringatan 30 Menit Sebelum Kiamat Melanda Bumi

Dalam buku Kisah-kisah Gaib dalam Hadits Shahih yang ditulis oleh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Rasulullah SAW pernah menyebutkan ciri-ciri dari kelompok penghancur Ka'bah pada akhir zaman kelak.

Dijelaskan bahwa, kelompok tersebut dipimpin oleh seorang pemimpin yang ciri fisiknya berkulit hitam, berlangkah lebar, bagian ubun-ubunya tidak berambut, bagian tangannya memiliki kebengkokan, dan kedua pahanya saling berjauhan satu sama lain.

Tidak hanya itu, juga dicirikan memiliki betis yang kecil. Hal itulah yang membuatnya dijuluki dengan Suwaiqatain atau pemilik dua buah betis yang kecil. 

Julukan tersebut dibuat oleh Rasulullah SAW berdasarkan ciri fisik sosok penghancur Ka'bah tersebut. 

BACA JUGA:Ngeri! Konflik Israel-Palestina Disebut Jadi Tanda Besar Kiamat, Ini Penjelasan Ustad Abdul Somad

Berdasarkan hadistnya, kehancuran Ka'bah dilakukan sosok bernama Dzu as Suwaiqatain bersama pasukannya. 

Ia merupakan orang berkepala botak dan bengkok tulang persendiannya, yang berasal dari Habasyah atau Etiopia saat ini. 

Dzu as Suwaiqatain menghancurkan Ka'bah dengan merampas perhiasannya, melepas kain penutupnya (kiswah). Kemudian merupakan Ka'bah dengan cangkul dan sekop. 

"Ka'bah dihancurkan oleh Dzu as Suwaiqatain dari Habasyah. Perhiasannya dirampas, lepaskan kain penutupnya. Seakan-akan aku melihat kepalanya botak dan bengkok tulang-tulang persendiannya. Ia menghantam Ka'bah dengan cangkul dan selopnya," (HR Ahmad). 

Sumber: