Dianggap Pamer dan Sombong, Owner Daviena Skincare Banjir Hujatan Warganet
Owner Daviena Skincare banjir hujatan warganet lantaran dianggap sombong.--
SUMEKS.CO - Owner Daviena Skincare Palembang kembali banjir hujatan dari warganet, sebab dinilai terlalu pamer dan sombong karena dikabarkan omset penjualannya mencapai miliar rupiah.
Banjir hujatan tersebut terjadi saat pemilik Daviena Skincare mengunggah salah satu video dalam akun media sosial @carollinedewi, yang diunggah beberapa waktu silam.
"Disini aku mau memberikan klarifikasi bahwa even 9.9 semua order yang tembus Rp9 miliar itu rekayasa, tapi boong," ucap owner Daviena Skincare yang diikuti para karyawannya.
Sontak, atas unggahan video berdurasi 1 menit 5 detik tersebut membuat warganet pun berduyun-duyun berkomentar.
Yang mana sebagian besar komentar warganet banyak menghujat pemilik Daviena Skincare yang diketahui bernama asli Melvina Husyanti tersebut.
Warganet menilai, capaian yang didapat hingga miliaran rupiah Daviena Skincare tidak diimbangi sikap sang owner yang dianggap terlalu pamer hingga terkesan sombong.
Diantaranya dikomentari oleh akun @Izdiha***** yang tidak menyukai sikap yang ditunjukkan oleh pemilik Daviena Skincare karena terlalu pamer.
"Aku gak suka sama dia, maaf karena selalu pamer, daripada nyewa gedung mending uangnya dikasih ke yang lebih membutuhkan, tapi teknik marketing dia yang seperti itu mungkin," tulis komentar akun @Izdiha*****.
BACA JUGA:Usai Ditilang Ikut Balapan Liar di Bawah LRT, Pemilik Mobil Ferrari Merah Angkat Bicara
Bahkan ada juga warganet yang berkomentar bernada hujatan lainnya kepada pemilik Daviena Skincare, dengan sumpah serapah lantaran sikap pamer dan sombongnya.
"Sombong banget lama-lama ya, mudah-mudahan orang sombong cepat bangkrut ya, pamer-pamer terus, udah tahu kalau lu itu kaya raya, jgn di pamerin njirrrr, kasian org yg tidak punya, gak otak ini manusia apa," ketua komentar akun @Ardiyan*****.
Senada juga di komentari oleh akun @Sarah****** yang menganggap sikap pamer dari pemilik Daviena Skincare terlalu berlebihan, hingga dianggap sebagai orang kaya baru.
"buat apa sih harus menyebar luaskan keberhasilan ke semua orng, apa ingin di puji dan di akui. Kayaknya pengusaha-pengusaha dulu memang sukses dan berkembang, tapi nggak kayak pengusaha sekarang selalu oper dan jad keliatan orang kaya baru yg bikin ngakak,"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: