Karakter ID, Program BNTP dan FKTP Tebar Benih Kedamaian
Program BNTP RI dan FKPT Maluku gelar KARAKTER ID, adalah menyebarkan nilai-nilai nasionalisme dalam mencegah paham terorisme .-foto sumeks.co-
AMBON, SUMEKS.CO - Salah satu program BNPT dan FKPT Maluku adalah Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (KARAKTER ID). Harapanya giat ini mampu meningkatkan peran serta anak muda di kota ambon dan sekitarnya dalam menyebarkan pesan-pesan damai dalam mencegah radikalisme, ekstremisme dan terorisme melalui podcast.
“Tujuan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (KARAKTER ID) adalah menyebarkan nilai-nilai nasionalisme dalam mencegah paham terorisme yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,'' kata Direktur Pencegahan BNPT yang diwakili Subkoordinator Partisipasi Masyarakat, Maira Himadhani, S.T., M.Si .
BACA JUGA: Siap-Siap, Aple akan Rilis iPhone SE 2024 dengan Harga Lebih Murah dari iPhone 15 Seris
Lebih lanjut Maira mengatakan, generasi muda bisa meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri dari pengaruh ajakan kelompok radikalisme terorisme.
“Generasi muda membutuhkan karakter, kompetensi dan literasi untuk menambah khasanah kebangsaan mereka, sedangkan dengan podcast atau literasi ini adalah upaya pencegahan radikalisme dan terorisme serta penguatan kualitas diri dalam pemahaman dan pengamalan Pancasila.”
Di tempat yang sama Abdul Rauf Ketua FKPT Maluku mengatakan bahwa ada keingingan dari BNPT dengan mengajak kawula muda untuk berpartisipasi dalam podcast untuk menyebarkan benih-benih perdamaian, BNPT akan terus berinovasi dengan program-program baru dalam rangka pencegahan terorisme.
“Program karakter-id ini adalah untuk menyebarkan benih-benih perdamaian berupa kegiatan workhop podcast untuk anak muda di Provinsi Maluku.
BACA JUGA: Balai Bahasa Sumsel Sosialisasikan Pemasyarakatan Bahasa Indonesia untuk 45 Lembaga
Ini adalah inovasi baru dalam rangka mencegah paham radikalisme lewat media sosial dengan program inovasi baru,” ungkap rauf.
Rauf menambahkan saatnya melakukan pencegahan radikalisme terorisme lewat ragam yang kekinian, namun tentunya masih ada kekurangan yang mesti diperbaiki dan dilakukan bersama.
“Pola menyebaran radikalisme bisa datang dari media massa, melalui media sosial ataupun media lainnya. Untuk itu saat inilah cara baru wajib diterapkan di masing-masing wilayah termasuk Maluku,”ujar rauf.
Sementara itu, perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Pieterson Rangkoratat, S.H, menyampaikan bahwa saat ini penyebaran radikalisme masih banyak di media sosial karena diusianya yang labil akan sangat mudah terkena virus radikalisme.
''INi haru kita mewaspadai secara dini virus tersebut''.
BACA JUGA:Peluang Bisnis, Usai Morezlimme Trending Topik, Kini Indo Kosmetika Cari Mitra di Daerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: