Mahasiswi di Lubuklinggau Ditemukan Meninggal Dunia Bersama Bayi Laki-laki Prematur yang Dilahirkannya

Mahasiswi di Lubuklinggau Ditemukan Meninggal Dunia Bersama Bayi Laki-laki Prematur yang Dilahirkannya

Seorang mahasiswi di Lubuklinggau ditemukan meninggal dunia bersam bayi prematur yang dilahirkannya di rumah kontrakan. Foto ilustrasi: dokumen/jpnn--

 

LUBUKLINGAU, SUMEKS.CO - Seorang mahasiswa di Lubuklinggau bernama Helija Agustina (24) warga Desa Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur, ditemukan meninggal dunia.

Korban ditemukan tak bernyawa terbaring pada Rabu 11 Oktober 2023 sekitar pukul 09.30 WIB, di rumah kontrakan Jalan Binjai, RT 2, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau.

Polisi mengungkap fakta dalam kasus tersebut. Korban dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami pendarahan hebat.

Mirisnya lagi, ditemukan bayi prematur berusia 7 bulan jenis laki-laki yang berada di kamar mandi.

BACA JUGA:Mengaku Dianiaya, Mahasiswi di Palembang Laporkan Mantan Kekasih ke Polisi

Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim AKP Robby Sugara SH MH didampingi Kapolsek Lubuklinggau Timur AKP Sugito, Kamis 12 Oktober 2023.

"Dari sejumlah barang bukti yang kami kumpulkan, korban ini memilik hubungan gelap dengan pacarnya di kota Palembang. Ini terbukti dari hasil barang bukti yang dikumpulkan, berupa isi chat korban dan pacarnya," kata AKP Sugito.

Isi dalam chat tersebut, korban sempat meminta pacarnya ke kota Lubuklinggau, karena tengah sakit dan kondisi hamil di luar nikah.

Dari chat itu, pacar korban yang berada di kota Palembang mengaku siap bertanggungjawab atas perbuatanya yang sudah menghamili korban dan berjanji akan mengurus semua keperluan korban.

BACA JUGA:Masalahnya Sepele, Mahasiswi di Palembang Dikeroyok Teman Sendiri Lalu Lapor Polisi

"Saat ditemukan meninggal dunia, posisi korban terbaring di atas kasur. Memang ada ceceran darah di sekitar pintu kamar mandi dan ditemukan bayi prematur usia 7 bulan jenis laki laki di kamar mandi," ungkap kapolsek Lubuklinggau Timur.

Korban dan bayinya ditemukan dalam keadaan meninggal. Namun, untuk menyimpulkan apakah korban melakukan aborsi secara otodidak dan manual tanpa bantuan.

Pihak kepolisian menegaskan tidak bisa menyimpulkan karena tidak ada hasil visum maupun autopsi.

"Di kontrakan itu korban tinggal bersama adiknya berdua. Kita tidak bisa simpulkan kasus aborsi atau bukan. Karena sebelum meninggal ada riwayat sakit seperti leukimia dan lainnya," bebernya.

BACA JUGA:2 Mahasiswi Asal OKU Timur Kehilangan 3 Unit Handphone Sekaligus, Salah Satunya iPhone

Pihaknya menambahkan, bisa jadi ada faktor lain yang menyebabkan korban meninggal dan alami keguguran seperti terpeleset di kamar mandi, karena sakit atau jatuh.

"Karena saat ditemukan meninggal, korban sendirian di dalam kontrakan. Dalam pesan chat ke korban, pacarnya mau bertanggungjawab," ungkapnya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, petugas kepolisian terkendala karena adanya penolakan dari pihak keluarga untuk dilakukan visum maupun autopsi.

"Belum ada laporan lanjutan dari keluarga korban secara resmi terkait kasus meninggalnya mahasiswi tersebut," jelasnya.

BACA JUGA:Ini Kronologi Penemuan Orok 4 Bulan di Belakang Kosan Mahasiswi di Palembang, Ibu Bayi Sedang Diburu Polisi

Sementara, keterangan pihak medis RS Siti Aisyah Kota Lubuklinggau ke anggota Reskrim Polres Muratara, mahasiswi STIKES Fitra Aldar Lubuklinggau itu meninggal dunia akibat melahirkan secara non medis atau tindakan aborsi sendiri tanpa pertolongan medis, sehingga menyebabkan pendarahan.

Pihak keluarga juga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut secara hukum. Untuk jenazah korban dan bayinya dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.(zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: