Pewarna Karmin Pada Yogurt dan Yakult Jadi Perdebatan, Ternyata Begini Proses Pembuatannya?

Pewarna Karmin Pada Yogurt dan Yakult Jadi Perdebatan, Ternyata Begini Proses Pembuatannya?

Beredar video di media sosial memperlihatkan bagaimana proses pembuatan pewarna Karmin yang saat ini menjadi kontroversi.--

SUMEKS.CO - Pewarna Karmin jadi salah satu bahan pangan minuman berupa Yogurt dan Yakult, akhir-akhir ini menghebohkan jagat media sosial.

Namun tahukah kamu? Bahwa pewarna Karmin untuk pemerah bahan makanan atau minuman, yang merupakan sejenis serangga hidup di tumbuhan kaktus.

Salah satu akun media sosial @kalianharustahu, memperlihatkan bagaimana proses pembuatan pewarna Karmin yang saat ini menjadi kontroversi.

Dalam tayangan unggahan video, memperlihatkan bagaimana cara atau proses pembuatan pewarna Karmin yang banyak didapatkan dari tumbuhan kaktus.

BACA JUGA:Jangan Khawatir! Karmin yang Terkandung di Yogurt dan Yakult Halal, Fatwa MUI Sudah Keluar 11 Tahun Lalu

Karmin atau nama ilmiahnya Cochineal, adalah sejenis serangga yang menempel dibagian kulit tumbuhan kaktus.

Terlihat, seorang pria bule membersihkan Karmin atau Cochineal dari kulit kaktus dengan hati-hati menggunakan sebuah kuas.

@kalianharustahu Membalas @tharooreo #lewatberanda #apakamutau #karmin ♬ suara asli - Mafia D.I.Y - Kalian Harus Tau

Tampak Karmin atau Cochineal, yang melekat pada tumbuhan Kaktus berwarna putih yang sekilas nampak seperti jamur.

Setelah kaktus dibersihkan dari Karmin, selanjutnya pria tersebut mengumpulkan Karmin kedalam sebuah tempat khusus untuk kemudian diproses dengan cara ditumbuk untuk dihaluskan.

BACA JUGA:LPPOM MUI Turun Tangan Soal Polemik Pewarna Karmin, Sudah Dilakukan Uji Laboratorium, Hasilnya Bikin Was-was!

Serangga Karmin yang telah melalui proses penghalusan, selanjutnya dicampur dengan larutan alkohol asam guna makin menonjolkan warna merah yang akan digunakan.

Diterangkan dalam narasi Video, pewarna Karmin yang berasal dari kutu daun kaktus ini sebenarnya sudah lama digunakan untuk pewarna makanan.

Ternyata, pewarna Karmin juga konon telah berusia tua sudah ada dan digunakan oleh suku Aztec di tahun 1500an.

Diterangkan, saat itu serangga kutu daun atau disebut Karmin selain untuk pewarna makanan juga bisa digunakan untuk pewarna pakaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: