Rahman Nudin, TNI Gadungan Warga Muara Enim Berhasil Diringkus Setelah Sempat Menipu Mantan Camat Pancoran Mas

Rahman Nudin, TNI Gadungan Warga Muara Enim Berhasil Diringkus Setelah Sempat Menipu Mantan Camat Pancoran Mas

--dok : sumeks.co

SUMEKS.CO - Balakangan ini warganet tanah air digegerkan oleh penangkapan seorang perwira menengah (Pamen) TNI AD gadungan berpangkat letnan kolonel (Letkol) Rahman Nudin

Tak tanggung-tanggung TNI gadungan ini menyebutkan dirinya bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS). 

Aksi TNI gadungan ini harus berakhir setelah berhasil diringkus di Kantor Camat Cipayung, Kota Depok Jawa Barat pada Jumat, 15 September 2023.

Selain itu, terungkap TNI gadungan ini ternyata laki-laki bernama  Rahman Nudin berusia 36 tahun, warga Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

BACA JUGA:Makelar Segala Bisa, Rahman Nudin Usia 36 Tahun Ngaku LETKOL Intelijen, eh Bisa Urus Sertipikat Tanah Pula

Rahman Nudin menjalankan aksinya dengan menyamar sebagai TNI gadungan guna melancarkan kejahatannya. Dimana pada aksinya Rahman Nudin menipu mantan Camat Pancoran Mas, Syaiful Hidayat.

Akibatnya mantan camat itu mengalami kerugian total sekitar Rp38 jutaan. Modus yang dilakukan pelaku kepada korban menjanjikan bisa memutasikan atau memindahkan tempat tugas anaknya dari luar Jawa ke Depok. Beruntung sebelum jatuh korba lainnya aksi Rahman Nudin keburu terbongkar. 

Rahman Nudin telah diamankan petugas saat sedang berada di Kantor Camat Kecamatan Cipayung, Kota Depok pada pukul 14.30 Wib.

Tidak hanya berseragam TNI lengkap dengan tanda pangkat dua melati emas di bahu serta atribut lainnya, petugas juga telah mengamankan sangkur dan pistol korek api dari tangah pelaku.

BACA JUGA:Letkol Intelijen Asal Muara Enim Masih Kalah, Pangkat Tertinggi TNI Gadungan Nggak Tanggung Sampai Jenderal

Dandim 0508/Depok, Letkol Inf Totok Prio Kismanto, menjelaskan penangkapan bermula dari kecurigaan warga dengan aktivitas pelaku. 

“Setelah ditelurusi ternyata pelaku bukan anggota TNI AD,” imbuhnya.

“Dari ulahnya merugikan nama institusi TNI, khususnya Angkatan Darat,” lanjutnya.

“Ulahnya merugikan institusi TNI, khususnya Angkatan Darat,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: