Kabut yang Menyelimuti Kota Palembang Bukan Asap dari Kebakaran Lahan, Ini Penjelasan BMKG

Kabut yang Menyelimuti Kota Palembang Bukan Asap dari Kebakaran Lahan, Ini Penjelasan BMKG

Kota Palembang diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.--dok : sumeks.co

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Dua hari terakhir Kota Palembang dan sekitarnya diselimuti kabut. Sampai dengan hari ini, warga masih bingung apakah kabut tersebut asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau bukan.

Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang Sinta Andayani, kabut yang ada bukan asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

"Fenomena kabut tersebut timbul akibat adanya uap air yang terbentuk pada titik-titik dingin di permukaan bumi yang kemudian bercampur dengan polutan," katanya ketika dikonfirmasi, Jumat 18 Agustus 2023.

Sinta menjelaskan, dari hasil pengamatan cuaca, fenomena kabut ini terjadi dan menyebabkan penurunan jarak pandang.

BACA JUGA:Cuaca Hari Ini Senin 17 Juli 2023, Kota Palembang Diselimuti Kabut Pagi Hari

Saat ini jarak pandang di Kota Palembang, berkisar antara 2.500 hingga 5.000 meter, dan masih berada dalam kategori aman.

Fenomena ini cenderung muncul menjelang pagi, saat suhu terdingin di permukaan bumi dan kelembaban udara mencapai tingkat tertinggi. 

"Hal ini membuat uap air menjadi jenuh dan membentuk titik-titik air padat yang dikenal sebagai kabut," jelasnya. 

Lebih lanjut Sinta menuturkan, kabut tersebut kemudian akan perlahan-lahan menghilang seiring terbitnya matahari yang memanaskan permukaan bumi.

BACA JUGA:Kabut Asap Mulai Muncul di PALI, 66 Hotspot Sudah Terpantau, Terbanyak di Talang Ubi

Dalam fenomena kabut ini, terdapat sebagian kandungan partikel polutan. Oleh karena itu, fenomena ini tidak dapat dianggap sebagai kabut murni.

"Asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama ini belum pernah terdeteksi oleh petugas pengamat cuaca mereka," tukasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: