Tanam Pohon Spesies dan Lepas 78 Burung Penyebar Biji, BKSDA Sumsel Peringati HKAN
Ilustrasi--dok : sumeks.co
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tanam pohon spesies asli dan melepasliarkan 78 ekor burung penyebar biji di kawasan Suaka Margasatwa Gunung Raya, OKU Selatan.
Ujang Wisnu Barata, kepala BKSDA Sumsel, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka merayakan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke-78.
"Dalam pelaksanaannya, kami telah melepaskan 78 individu satwa burung di kawasan SM Gunung Raya," kata Ujang dikutip dari sumateraekspres.id
Ujang menjelaskan bahwa burung-burung ini berasal dari serahan masyarakat dan hasil penyitaan oleh Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera, yang mencegah pengiriman burung oleh warga Lahat.
Sebelum dilepasliarkan, satwa-satwa ini menjalani pemeriksaan kesehatan yang melibatkan kondisi fisik, kebebasan dari penyakit, karakter liar, serta kesiapan untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya.
"Tindakan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga populasi satwa liar di habitatnya," kata Ujang.
Ada 12 jenis burung yang dilepasliarkan, termasuk punai gading, tekukur biasa, dan jalak kebo.
Jenis lainnya mencakup perkutut, ciung air melayu, cabai bunga api, burung madu pengantin, cucak kuning, cucak kuricang, burung empuloh ragum, burung madu belukar, dan burung kacamata biasa.
BACA JUGA:Tangkap Beruang Madu, BKSDA Lahat Pasang Box Trap di Dusun Sukarami
Lanjut Ujang bahwa SM Gunung Raya di Kabupaten OKU Selatan adalah kawasan konservasi dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Dikelilingi oleh sekitar 30 desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan, diperlukan sinergi antara sistem sosial ekonomi masyarakat sekitar dan ekologi kawasan seluas 44.996,11 hektar ini.
"Untuk meningkatkan sinergi ini, kami telah melakukan penanaman pohon spesies asli seperti merawan, pulai, petai, dan durian," tuturnya.
Jenis pohon asli ini berdampak pada mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di sekitarnya.
Ujang juga mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya konservasi hidupan liar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: