Telok Abang, Simbol Perlawanan Terhadap Penjelajahan, Berikut Asal Usulnya
Penjualan Telok Abang di Kota Palembang Sumatera Selatan, mulai ramai menjelang HUT Kemerdekaan RI.-Indra-
SUMEKS.CO - Bagi warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, perayaan HUT Kemerdekaan RI, bukan hanya mengenang jasa pahlawan kemerdekaan mengusir penjajah.
Momen 17 Agustus yang biasanya diisi dengan perlombaan permainan tradisional berikut kuliner khasnya tidak kalah menarik untuk dinikmati.
Telok Abang, salah satu mainan dan juga kuliner yang selalu mewarnai perayaan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Telok Abang merupakan mainan miniatur perahu ngetek yang diberi ornamen dan dicat warna-warni plus telur yang diberi warna merah.
BACA JUGA:Telok Abang Hanya Ada di Agustus
Jadi Telok Abang bisa jadi mainan untuk anak-anak, sementara telurnya bisa dimakan.
Telok Abang, konon hadir di kota pempek ini berkaitan dengan zaman penajajahan Belanda.
Waktu itu, saat peringatan ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina II, seluruh masyarakat memeriahkannya dengan mengecat telur menjadi warna merah.
Setelah Indonesia merdeka dari Belanda, tradisi Telok Abang mengalami perkembangan, hingga saat ini Telok Abang bermakna sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan.
BACA JUGA:Pedagang Telok Abang Bermunculan
Telur berwarna merah melambangkan kehidupan bagi masyrakat Palembang yang melakukan perlawanan terhadap penjajahan.
Walau tradisi Telok Abang hadir di jamanan kolonial Belanda, ternyata mengecet telur bewarna merah telah ada sejak ratusan tahun silam.
Awal mulanya, tradisi ini telah hadir dari kebiasaan budaya Tionghoa untuk menyambut bayi yang baru lahir.
Ini juga menjadi alasan kenapa Telok Abang dicat bewarna merah yang identik dengan budaya Tionghoa.
BACA JUGA:Cara Membuat Telok Ukan dan Telok Abang yang Hanya Ada Saat Agustusan
Telok Abang awalnya menggunakan telur bebek, namun saat ini berganti menjadi telur ayam.
Saat mendekati perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Telok Abang biasanya ditancap di miniatur pesawat dan perahu yang terbuat dari kayu gabus.
Namun, dengan perkembangan zaman Telok Abang mendapatkan perubahan, minitaur yang ditawarkan lebih beragam seperti tank, kapal selam, becak, sepeda motor, mobil, atau jenis kendaraan lainya.
Dengan banyaknya pilihan miniatur guna untuk menarik minat pembeli, termasuk ditujukan agar dapat dimainkan anak-anak.
BACA JUGA:Jadwal Acara 17 Agustus 2023, Pemkot Palembang Masih Utak-atik soal Bidar dan Perahu Hias
Telok Abang dapat dijumpai dengan mudah saat mendekati hari Kemerdekaan Indonesia tepatnya pada 17 Agustus.
Meski miniatur kapal mendapatkan perubahan, makna dan tradisi Telok Abang tetap sama sebagai lambang perlawan dan semangat juang rakyat Palembang.
Oleh karena itu, tradisi Telok Abang diharapakn dapat terus terjaga melihat nilai sejarah yang ada di Kota Palembang.
Selain Telok Abang, Palembang ternyata memiliki tradisi unik lainnya salah satunya Telok Ukan.
BACA JUGA:Perahu Bidar PT Pusri Melenggang ke Semifinal
Telok Ukan berasal dari cangkang telur bebek yang berisi olahan kue berbahan telur, tradisi Telok Ukan berhubungan dengan pingitan gadis Palembang.
Saat dipingit untuk menikah, gadis Palembang harus belajar beragam masakan termasuk salah satunya Teluk Ukan.
Sayangnya tradisi ini telah jarang ditemui, dan hanya dapat dijumpai saat perayaan hari Kemerdekaan Indonesia.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: