Pasar Cinde Palembang Dibangun Pada Tahun 1933, Awalnya Diberi Nama Pasar Lingkis

 Pasar Cinde Palembang Dibangun Pada Tahun 1933, Awalnya Diberi Nama Pasar Lingkis

Ilustrasi--

BACA JUGA:Pasar Cinde Palembang Terbakar, Hanguskan 60 Kios Buah dan Sayur Milik Pedagang

Sementara beberapa sumber menyebutkan asal usul nama Cinde berasal dari Bahasa Hokkian yang artinya adalah tempat perbelanjaan. 

Sejak berabad-abad yang lalu, pasar ini telah menjadi pusat perdagangan yang penting di wilayah Palembang. 

Konon, pasar Cinde sudah berdiri sejak masa Kesultanan Palembang pada abad ke-17. Pasar ini telah mengalami berbagai transformasi dan perubahan, menjadi salah satu ikon perdagangan di kota ini.

Pasar Cinde awalnya didominasi oleh pedagang Tionghoa, yang membawa berbagai barang dagangan dari Tiongkok dan wilayah sekitarnya. 

BACA JUGA:HOT NEWS, Pembeli Kios Aldiron eks Pasar Cinde Palembang Minta Bantuan Hotman Paris, Tuntut Pengembalian Uang

Seiring berjalannya waktu, pasar ini juga menjadi tempat bagi pedagang dan pembeli dari berbagai latar belakang etnis dan budaya, mencerminkan keragaman sosial dan ekonomi Palembang.


Tampilan depan Pasar Cinde Jalan Sudirman, Kota Palembang, sebelum dirobohkan--dok : sumeks.co

Sistem perdagangan di Pasar Cinde juga telah mengalami perkembangan. Dulu, transaksi dilakukan dengan sistem barter, di mana barang ditukar langsung tanpa melibatkan uang. 

Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan akan efisiensi, sistem perdagangan mulai bergeser menuju penggunaan uang sebagai alat tukar.

BACA JUGA:Pedagang Pasar Cinde Palembang Korban Kebakaran Terima Bantuan Modal, ini Jumlahnya...

Pasar Cinde juga memiliki peran penting dalam menghubungkan Kota Palembang dengan wilayah lainnya, seperti Bangka, Belitung, dan Jambi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: