Sesat! Peringatan Tahun Baru Islam di Masjid, Al Zaytun Lewatkan Waktu Shalat

Sesat! Peringatan Tahun Baru Islam di Masjid, Al Zaytun Lewatkan Waktu Shalat

SUMEKS.CO - Peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah, Rabu 19 Juli 2023, di Ponpes Al Zaytun, digelar di Masjid Rahmatan Lil Alamin. Namun, ada kejanggalan, yakni melewatkan waktu Shalat Zuhur. 

Namun hal ini bukan hal aneh menurut mantan wali santri Al Zaytun dan mantan anggota NII, Leni Siregar. Sebab dalam NII tidak diwajibkan shalat. 

"Uniklah disana itu klau saya mengingat zaman dulu, ada fase tidak diwajibkan shalat. Yang saya tahu hari ini juga masih tetap melewati jam waktu shalat," kata Leni Siregar saat menjadi narasumber program salah satu televisi swasta nasional, yang dikutip SUMEKS.CO dari akun snack video @ayuma22mhf.

BACA JUGA:Memalukan! Gusdur Bongkar Lulusan Al Zaytun Tidak Bisa Apa-apa

Padahal peringatan tahun baru Islam itu diselenggarakan dalam Masjid Rahmatan Lil Alamin, dengan jumlah peserta yang tidak sedikit. Harusnya ada istirahat saat masuk waktu shalat. 

"Ini nggak (istirahat shalat). Tadi bablas juga sampai jam setengah 2 siang. Masih tetap sama berarti dulu," ungkap Leni. 

Leni mengungkapkan, itulah kondisi yang sebenarnya terjadi di Al Zaytun, meski katanya Masjid Rahmatan Lil Alamin, merupakan masjid termega di Asia Tenggara, tapi shalat tidak ditegakan di masjid tersebut. 

"Ya lalai waktu shalat, sebagaimana waktu saya ikut jamas juga sama gitu. Padahal segitu banyaknya jamaah tidak ada waktu shalat," beber Leni. 

BACA JUGA:Kuliti Fatwa MUI tentang Ponpes Al Zaytun Indramayu, Warganet Kecam Pablo Benua: Pansos Aja Lu

Pada peringatan 1 Muharram 1445 Hijriah juga Panji Gumilang membikin 'gado-gado' di Ponpes Al Zaytun yang dipimpinnya. 

Bagaimana tidak disebutkan gado-gado, Panji Gumilang yang kerap mengeluarkan kontroversi itu, mengundang berbagai tokoh agama dalam peringatan tahun baru Islam itu. 

Pada video yang diposting akun snack video @Fast_info, saat peringatan 1 Muharram, Rabu 19 Juli 2023 itu, Panji Gumilang mengundang Ilham Aidit, putra dari tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI), DN Aidit. 

Bahkan, Panji Gumilang menyanjung-nyanjung sosok yang menimbulkan tragedi besar 30 September 1965 itu. Panji Gumilang menyebutkan DN Aidit sebagai tokoh yang punya gagasan.

Sumber: