DBD di Prabumulih Diduga Telan Korban Jiwa, Kadinkes: Kami Masih Tunggu Kronologis RSUD

DBD di Prabumulih Diduga Telan Korban Jiwa, Kadinkes: Kami Masih Tunggu Kronologis RSUD

Warga Kota Prabumulih tengah dihebohkan dengan berita yang menyebutkan ada seorang anak meninggal dunia diduga karena DBD. Foto: ilustrasi dokumen/sumeks.co--

DBD di Prabumulih Diduga Telan Korban Jiwa, Kadinkes: Kami Masih Tunggu Kronologis RSUD

PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Warga Kota Prabumulih tengah dihebohkan dengan berita yang menyebutkan ada seorang anak meninggal dunia diduga karena DBD (Demam Berdarah Dengue). 

Informasi tersebut, tersebar melalui grup WhatsApp dan media sosial.

"Ada balita meninggal dunia pukul 16.00 sore Selasa 4 Juli 2023 di RSUD karena DBD dan sudah dikebumikan jam 10.00 pagi tadi Rabu 5 Juli 2023," itulah informasi beredar di grup WhatsApp berikut foto suasana pemakaman.

Dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr Hesty belum bisa berkomentar banyak. "Kami masih menunggu kronologis dari RSUD Prabumulih," ujarnya singkat.

BACA JUGA:DBD di Palembang Ada 343 Kasus, 7 Orang Meninggal, Dinkes Imbau Warga Jaga Kesehatan

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Prabumulih, Sutarno mengaku sudah mengetahui informasi tersebut. 

"Kita sudah mendengar bahwa sudah ada korban satu (diduga karena DBD, red). Artinya dalam hal ini Dinkes harus segera menangani dan melakukan pencegahan," tegasnya.

Lebih lanjut, politisi partai Golkar itu mengaku Dinkes dalam hal ini harus melakukan pencegahan sejak dini seperti melakukan fogging dan lainnya juga mengimbau dan melakukan sosialisasi ke masyarakat. 

"Karena timbulnya nyamuk juga karena banyak hal. Baik karena lingkungan kotor kurang bersih dan itu semua perlu disosialisasikan kepada masyarakat dan tindakan pencegahan," lanjutnya.

BACA JUGA:DBD Serang Sematang Borang, Wawako Palembang Minta Fogging Dilakukan di Seluruh Kecamatan

Dalam hal ini, Sutarno juga menekankan kepada Dinkes harus kolaborasi dengan pihak Kelurahan, RT dan RW sebagai ujung tombak pemerintahan untuk melakukan sosialisasi.

Disinggung apakah status DBD di Prabumulih sudah KLB (Kejadian Luar Biasa)? Pihaknya mengaku kalau standarisasi mgkin Dinkes yang lebih tepat untuk menilai. 

"Jadi kita segera panggil OPD terkait dalam hal ini Dinkes," tegasnya. (chy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: