Sebelum Mengakui 17 Agustus 1945, Belanda Akui Baru 74 Tahun Indonesia Merdeka

Sebelum Mengakui 17 Agustus 1945, Belanda Akui Baru 74 Tahun Indonesia Merdeka

PM Belanda baru saja secara resmi mengaku Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 "sepenuhnya tanpa syarat"--

Sebelum Mengakui 17 Agustus 1945, Belanda Akui Baru 74 Tahun Indonesia Merdeka

SUMEKS.CO - Rabu 14 Juni lalu, di parlemen Belanda Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengakui sepenuhnya, kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. 

Namun, tidak banyak yang tahu, bila sebelum pengakuan ini, pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia itu tanggal 27 Agustus 1949. Pengakuan Belanda itu dengan landasan penyerahan kedaulatan berdasarkan Konfrensi Meja Bundar.

Tentu saja bila masih mengakui kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949, tahun 2023 ini, usia kemerdekaan Indonesia baru 74 tahun, bukan 78 tahun.

BACA JUGA:WAJIB TAHU! Ratusan Ribu Benda Bersejarah Indonesia Disimpan di 3 Museum Belanda, Semuanya Hasil Rampasan

Dihimpun dari berbagai sumber, Belanda mengaku telah menguasai wilayah Indonesia sejak abad 16. Sehingga enggan mengakui kemerdekaan Indonesia berdasarkan proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, atau 2 hari setelah Jepang menyatakan kekalahannya. 

Justru Belanda melakukan melakukan tindakan militernya ke Indonesia. Belanda tidak rela jika wilayah koloninya lepas begitu saja. Perang kembali pecah dengan agresi militer Belanda itu. 

Akibat upaya Belanda kembali menjajah Indonesia itu, diperkirakan sebanyak 300 ribu rakyat Indonesia gugur. Agresi militer yang dilakukan oleh Belanda terjadi sebanyak dua kali. 

Upaya yang dilakukan tidak hanya di medan perang saja. Juga di atas meja perundingan. Upaya dilakukan untuk mendapatkan kedaulatan dari Belanda, mulai dari Perjanjian Linggarjati, Renville, hingga Roem-van Roijen.

BACA JUGA:Wajib Kembalikan Uang Rp504 Trilyun ke Indonesia, Belanda Akui 17 Agustus 1945 Tonggak Kemerdekaan Indonesia  

Perundingan pun akhirnya berujung pada penyerahan kedaulatan dari Negeri Belanda ke Republik Indonesia, tepat pada 27 Desember 1949. 

Penyerahan kedaulatan dari pihak Belanda ke Indonesia digelar tiga kali. Pertama, di gelar di Amsterdam, tepatnya di Istana Op de Dam. Wakil Presiden sekaligus perdana menteri, Mohamad Hatta memimpin sebagai delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).

"Kedua negara (Belanda dan Indonesia) tak lagi saling berlawanan, kini kita berdiri berdampingan," kata Ratu Belanda Juliana kala itu, sesaat setelah naskah penyerahan kedaulatan ditandatangani.

Bung Hatta, yang berbicara dengan Bahasa Indonesia dalam sebuah pertemuan KMB, menekankan pentingnya penyelesaian damai dari konflik dua negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: