MANTAP! DKPP Sumsel Sebut Persediaan Hewan Kurban Capai 27.000 Ekor
Ilustrasi hewan sapi yang siap untuk di kurbankan---dok : sumeks.co
MANTAP! DKPP Sumsel Sebut Persediaan Hewab Kurban Capai 27.000 Ekor
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan persediaan hewan kurban di wilayah itu mencapai 27.000 ekor.
Kepala DKPP Provinsi Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan berdasarkan data kebutuhan hewan kurban di Sumsel pada tahun 2022 mencapai 12.500 ekor, sehingga persediaan yang ada diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami memperkirakan kebutuhan hewan kurban akan meningkat pada tahun ini, namun demikian masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan hewan kurban mencukupi," kata Ruzuan Effendi Jazuli dikutip Palembang Pos, Rabu 14 Juni 2023.
Ruzuan Effendi Jazuli menjamin setiap hewan kurban bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1444 Hijriah karena setiap hewan kurban di wilayah itu sudah divaksinasi PMK sehingga ketika dijual bebas dari penyakit.
BACA JUGA:Kelompok Ternak Di Muara Enim Sediakan Hewan Kurban Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
"Maka dari itu, masyarakat tidak perlu khawatir lagi dalam membeli hewan kurban di kota ini," ujar Ruzuan Effendi Jazuli.
Lanjut Ruzuan Effendi Jazuli, Pihaknya terus melakukan pengawasan yang ketat terkait lalu lintas sapi dan kambing yakni agar mencegah penularan PMK.
"Melalui pengawasan ketat hewan ternak untuk kurban itu diharapkan lalu lintas antar kabupaten/kota dan antar provinsi di wilayah Sumatera Selatan benar-benar aman dari virus PMK," ungkap Ruzuan Effendi Jazuli.
Oleh karena itu masih dikatakan Ruzuan Effendi Jazuli, petugas karantina telah ditugaskan di kawasan peternakan dan tempat penjualan sapi ataupun kambing guna melakukan pengawasan.
BACA JUGA:Sekda Palembang Imbau Pedagang Hewan Kurban Jaga Kebersihan Tempat
"Ini berupaya membangun kesadaran masyarakat agar mereka patuh dan disiplin terhadap upaya pemerintah dalam pengendalian wabah PMK sehingga bisa mengurangi risiko penyebarluasan penyakit hewan ternak itu," jelas Ruzuan Effendi Jazuli. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: