Jaksa Geledah SMK IT di Bengkulu Selatan, 'Sulap' Siswa Belasan Jadi Ratusan Orang Demi Dana BOS

Jaksa Geledah SMK IT di Bengkulu Selatan, 'Sulap' Siswa Belasan Jadi Ratusan Orang Demi Dana BOS

Petugas Kejari Bengkulu Selatan geledah SMK IT Al Malik Bengkulu Selatan.--

Jaksa Geledah SMK IT di Bengkulu Selatan, 'Sulap' Siswa Belasan Jadi Ratusan Orang Demi Dana BOS

BENGKULU, SUMEKS.CO - Sepertinya Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkulu Selatan Hendri Hanafi tidak main-main dalam pemberantasan korupsi. Rabu 7 Juni 2023, Kejari Bengkulu Selatan melakukan penggeledahan di SMK IT Al Malik Bengkulu Selatan, atas dugaan korupsi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021-2022.

Dokumen BOS dan dana hibah dengan nilai sekitar Rp 500 juta pun dibawa tim yang melakukan penggeledahan. Dokumen itu  menjadi salah satu petunjuk Kejari Bengkulu Selatan mengusut tuntas perkara itu. 

"Untuk naik ke tingkat penyidikan ini, tentu beberapa unsur sudah terpenuhi," kata Hendri Hanafi, melalui Kasi Pidsus R Asido Putra Nainggolan.

BACA JUGA:Berkas Dilimpahkan, Tersangka Korupsi Suap Pada Proyek PU Muratara Sisco Segera Jalani Sidang 

Tidak butuh waktu lama melakukan pengumpulan dana dan bahan keterangan (Pulbaket), Kejari Bengkulu Selatan menaikan status dugaan korupsi di SMK IT Al-Malik Bengkulu Selatan dari penyeliy menjadi penyidikan.

Dugaan penyimpangan BOS SMK IT Al Malik ini dilirik jaksa, setelah ada informasi dugaan penyelewengan, yang mengindikasikan kerugian negara.

Saat masih Pulbaket, Hendri Hanafi mengaku, masih mengumpulkan data dan bahan keterangan atas dugaanpenyelewengan BOS di sekolah tersebut.

“Dugaan tindak pidana korupsi dana BOS di SMK IT Al-Malik masuk dalam operasi intelijen, kami pulbaket,” kata Kajari saat itu. 

BACA JUGA:Bupati Yakin Desa Muara Gula Baru Raihi Desa Percontohan Antikorupsi Tingkat Nasional

Kabar dugaan penyimpangan dana BOS di SMK IT Al-Malik sudah berembus sejak lama. Diduga pengurus sekolah membuat data siswa fiktif, dengan modus memanipulasi data siswa, menjadi ratusan siswa. 

Dengan tujuan agar mendapatkan BOS yang bernilai ratusan juta rupiah. Fakta di lapangan, siswa di sekolah tersebut hanya sekitar belasan orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: