Ternyata Palembang Punya Pulau Seribu di Dalamnya Ada Masjid Kuno, Ini Lokasinya?

Ternyata Palembang Punya Pulau Seribu di Dalamnya Ada Masjid Kuno, Ini Lokasinya?

SUMEKS.CO- Ternyata Palembang juga punya Pulau Seribu. Ingin tahu tempatnya? Ya berada di Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati Palembang, di pinggiran Sungai Ogan. 

Pulau Seribu ini sebuah kawasan kecil yang berupa tanah daratan yang dibelah oleh sungai.

Jadi Pulau Seribu bukan hanya ada di Jakarta, namun Palembang pun ada. di Pulau Seribu Palembang terdapat sebuah masjid tua yang didirikan oleh Muhammad Syekh Azhari yang diperkirakan dibangun pada tahun (1860-1938).

Masjid ini awalnya berdiri di pinggiran Sungai Ogan dengan tiang kayu dan berdinding papan, namun pada tahun 1993 diadakan renovasi lokasi masjid ditimbun dengan tanah.

Masjid ini berarsitek mirip dengan masjid-masjid tua di Palembang. Seperti Masjid Kimerogan, Masjid Lawang Kidul dan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayawikromo.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Kampung Al Munawar Palembang Sepi Pengunjung

Namun keaslian masjid ini masih dapat kita lihat dari tiang-tiang kayu yang berjenis kayu tembesu, unglen, kapuk dan lainnya masih terpelihara dengan baik hingga sekarang. 

Suasana Masjid Kuno yang sejuk, dan merupakan destinasi wisata religi Palembang. Foto: usta sumeks.co--

Muhammad Syekh Azhari merupakan seorang ulama besar dari kota Palembang yang berdakwah dan syiarkan agama Islam di pinggiran Sungai Ogan pada zaman Sultan Mahmud Badaruddin II. 

Ini silsilah Syekh Muhammad Azhari. Ulama ini termsuk cucu dari Pasangan H. Bakri dan Najibah, seorang anak yang lahir dan berasal dari Palembang yang menimba ilmu agama di Makkah, Saudi Arabia.

Ayahnya asli Banten sedangkan ibu berasal dari daerah Selapan. Syekh Muhammad Azhari termasuk  tokoh ulama kharismatik yang menjadi salah satu guru ulama besar KH.Hasyim Asy'ari.  

BACA JUGA:Bupati Panca Mawardi Targetkan Tanjung Senai Jadi Destinasi Layang-layang Hias dan Aduan

Mempunyai  cucu yang juga seorang ulama asal Palembang yaitu KH. Zen Sukri Bin H. Hasan Syukur Bin H. Syekh Muhammad Azhari menjadi murid dari KH Hasyim Asy'ari.

Sumber: