Yuk ke Kampung Tempe Tertua di Kota Palembang, Kini Limbahnya untuk Pupuk Hidroponik

Yuk ke Kampung Tempe Tertua di Kota Palembang, Kini Limbahnya untuk Pupuk Hidroponik

Kampung Tempe Tertua di Palembang di Jalan DI Panjaitan Lorong Asia Kelurahan Plaju Ulu Kecamatan Plaju Palembang. Foto: Usta Sumeks.co --

Yuk ke Kampung Tempe Tertua di Kota Palembang, Kini Limbahnya untuk Pupuk Hidroponik 

SUMEKS.CO- Palembang sebagai kota tertua di Indonsia di tahun 2023 ini sudah berusia 1341 tahun.  Sebagai kota tua Palembang Mempunyai sebuah Kampung tertua yang keberadaannya sudah ada sejak tahun 1952.

Salah satunya adalah Kampung Tempe. Kampung Tempe ini  ini berada di Jalan DI Panjaitan Lorong Asia Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, Palembang.  

Pada awalnya di kampung ini terdapat beberapa orang pengrajin tempe yang berasal dari Jawa Tengah yang merantau ke Kota Palembang.  

Namun kini di kawasan ini terdapat 35 orang pengrajin tempe lebih, mayoritas kemampuan membuat pengrajin tempe ini didapat seraca turun temurun.

Aktivitas pengrajin tempe dilakukan pada sore hingga waktu subuh, diawali dengan  teliti membersihkan kedelai, merebus sampai mencuci ulang kacang kedelai hingga proses membuat tempe. 

BACA JUGA:MEMALUKAN! KKB Mental Tempe, Tertangkap Malah Ngompol Dicelana, Cek Faktanya

Dinsamping memproduksi tempe, pengrajin tempe  juga mengolah tempe tersebut menjadi keripik tempe, nugget tempe dan lain-lainya. 

Sedangkan untuk pemasaran mereka menjual tempe ke pasar-pasar tradisional seperti ke pasar Plaju, pasar Sentosa,  pasar 9-10 atau ke pasar Induk Jakabaring

Oleh pemerintah kota Palembang Kampung Tempe ini di jadikan Kampung Pangan Inovatif,  pernah mengikuti Lomba Kampung Kreatif Tingkat Kota Palembang dan meraih peringkat ke-3. 

Ditahun 2023, Kampung Pangan inovatif mendapatkan bantuan dari Pertamina berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dimanfaatkan untuk mengolah air limbah dari proses pengolahan tempe. 


Tempe yang sudah siap dijual dtempatkan berjejer di rak yang disediakan. Foto: Usta Sumeks.co--

Dimana selama ini air limbah pengolahan tempe langsung di buang ke sungai kecil sehingga ketika hujan turun menimbulkan bau yang tidak sedap.

Tetapi sejak dapat bantuan IPAL ini air limbah ditampung dahulu kedalam  sebuah tempat khusus, lalu diolah sehingga air olahan Ini di gunakan untuk air budidaya ikan dalam ember (budikdamber)  dan untuk menyiram tanaman hidroponik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: