MENGEJUTKAN! Aliran Baru Kristen Muhammadiyah Muncul di Kalbar, NTT, dan Papua
Sebuah aliran baru muncul di beberapa wilayah Indonesia. Aliran baru ini membut publik Tanah Air menjadi heboh.--
MENGEJUTKAN! Aliran Baru Kristen Muhammadiyah Muncul di Kalbar, NTT, dan Papua
SUMEKS.CO - Sebuah aliran baru muncul di beberapa wilayah Indonesia. Aliran baru ini membuat publik Tanah Air menjadi heboh. Pasalnya, aliran baru tersebut bernama KrisMuha atau Kristen Muhammadiyah.
Aliran Kristen Muhammadiyah ini diketahui dari penelitian yang dilakukan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, dan Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammadiyah, Fajar Riza Ulhaq.
Berdasarkan penelitian dari Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ulhaq, aliran baru Kristen Muhammadiyah ini ditemukan di Putussibau di Kalimantan Barat (Kalbar), Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Serui di Papua.
BACA JUGA:HADEH! Sebarkan Aliran Raja Adil Lewat FB Tanpa Izin, Tiga Pengikut Diamankan Polres Ogan Ilir
Dikutip SUMEKS.CO dari berbagai sumber, Kristen Muhammadiyah adalah orang Kristen yang menjadi simpatisan Muhammadiyah. Kemudian, fenomena tersebut pun disusun dalam buku tersebut.
Adapun judul buku yang ditulis Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ulhaq adalah "Kristen Muhammadiyah : Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan". Di dalam buku ini, penulis menyampaikan bahwa adanya toleransi di daerah terpencil di Indonesia.
Pada bagian bab dua dalam buku ini, penulia menjelaskan tentang akar pluralisme dalam pendidikan Muhammadiyah di tingkat akar rumput. Muhammadiyah yang konsisten membangun kohabitasi masyarakat majemuk tanpa kehilangan identitasnya.
"Kristen Muhammadiyah ini tidak dapat dilepaskan dari hubungan akrab antara murid Kristen dan Muslim di lingkungan sekolah Muhammadiyah di daerah-daerah yang sudah kita sebutkan tadi," terang Fajar.
Namun, perlu dicatat bahwa interaksi tersebut tidak menghilangkan identitas mereka sebagai penganut agama Kristen yang taat di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) tersebut.
Yakni, daerah-daerah pinggiran Indonesia yang dimaksud adalah Ende, Nusa NTT, Serui, Papua, dan Putussibau, Kalbar.
Terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, buku yang ditulis oleh Abdul Mu'ti dan Fajar Riza Ulhaq ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran keberagaman agama, suku, ras dan kelompok.
"Kemajemukan adalah pelangi yang indah untuk merajut hidup toleran sarat penghormatan, perdamaian, dan saling memajukan," pungkasnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: