Astaghfirullah! Diancam Preman, Para Ustaz Ponpes Mamba’ul Qur’an Ngadu ke Polda Sumsel Minta Perlindungan

Astaghfirullah! Diancam Preman, Para Ustaz Ponpes Mamba’ul Qur’an Ngadu ke Polda Sumsel Minta Perlindungan

Diancam preman, para ustaz Ponpes Mamba’ul Qur’an, Desa Kaliberau kecamatan Bayung Lencir kabupaten Musi Banyuasin mengadu ke Polda Sumsel. Pengasuh Ponpes ustaz Abdul Aziz tengah dirawat. foto: dok/sumeks.co.--

Melihat gelagat tak bagus, ketua ponpes ustaz Abdul Aziz yang sudah sepuh turun dan menanyakan permasalahan tersebut. 

BACA JUGA:HOT NEWS! Ustaz Abdul Somad: Bandar dan Pecandu Narkoba Penghuni Neraka, Hanya Bisa Disembuhkan Petugas BNN

“Tak terima dengan ketua Ponpes, salah seorang dari kawanan Ca, melayangkan bogem mentah ke wajah ketua ponpes Abdul Aziz,” kata ustad Azhari.

Melihat ketua ponpes kena keroyok oleh rombongan Ca, membuat salah satu ustaz yang ikut dalam rombongan yakni ustaz Wijianto membela ketua.

“Wijianto mengambil golok dari mobil dan membacok salah satu kawanan tadi,” urainya.

Melihat temannya berlumuran darah, kawanan ini kabur.

BACA JUGA:HOT NEWS, Ustaz Abdul Somad Heran Masih Ada Orang Tua yang Tidak Tahu Memasukkan Anaknya ke Ponpes yang Benar 

“Wijianto sendiri setelah itu menyerahkan diri ke Polsek Bayung Lencir, dan kena tahan,” katanya.

Sedangkan ketua Ponpes yang tak sadarkan diri, dibawa ke rumah sakit hingga di opname ke cabang Charitas, Myria Palembang.

Sementara itu, pengacara para ustaz Yeperson menambahkan, berdasarkan hasil medical record bahwasanya pasien mengalami nyeri kepala trauma akibat kena pukul rombongan Ca.

“Korban sendiri hingga petang tadi, masih mendapatkan perawatan di rumah sakit Myria Palembang,” ungkapnya.

BACA JUGA:HOT NEWS! Ustaz Abdul Somad: Bandar dan Pecandu Narkoba Penghuni Neraka, Hanya Bisa Disembuhkan Petugas BNN

Menurut ustaz Azhari setelah kejadian tersebut. Kawanan Ca, semakin menjadi-jadi.

Ancaman semakin sering mereka rasakan.  Rombongan tersebut yang dikenal preman di daerah tersebut.

“Mereka sering keluar masuk pesantren untuk menakut nakuti dan mencari-cari permasalahan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: koransumeks