Kampus Negeri Universitas Malikussaleh yang Indah dengan Ornamen Khas Aceh
Universitas Malikussaleh Aceh --
Perusahaan ini menyadari pentingnya melibatkan dan memberdayakan masyarakat setempat dalam setiap tahap proyek, sebagai bagian dari upaya untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas tersebut.
Gunadi juga menyampaikan, Hutama Karya sudah mampu merampungkan pekerjaan mayoritas pada proyek tersebut.
“Saat ini, progres site development telah mencapai 100% yang meliputi pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan MEP (Mechanical, Electrical & Plumbing).
Untuk masing-masing gedung, progress-nya adalah Fakultas Hukum 77,59%, Fakultas ISIP 72,44%, Fakultas Kedokteran 71,43%, Fakultas Ekonomi 70,91%, Fakultas IKIP 68,99%, Fakultas Pertanian 52,41%, dan Fakultas Teknik 46,68%,” ia menjabarkan.
Kedepan, lanjutnya, ditargetkan akan diselesaikan lima gedung yakni Gedung Dekanat di Fakultas Hukum, Fakultas ISIP, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas IKIP pada bulan Juni 2023 serta satu Gedung Fakultas Pertanian di Juli 2023, dan satu Gedung Fakultas Teknik di Agustus 2023. Untuk area parkir, jalan kawasan, dan landscaping ditargetkan akan diselesaikan di Juli 2023.
Proyek pembangunan Universitas Malikussaleh mempekerjakan banyak engineer-engineer muda lulusan Universitas Malikussaleh dan Politeknik Lhokseumawe dengan jumlah hampir 50% dari seluruh sumber daya manusia (SDM) yang terlibat.
Proyek ini mengoptimalkan tenaga kerja dan vendor lokal. Selain menggarap konstruksinya, Hutama Karya juga menjajaki sejumlah kerjasama dengan Universitas Malikussaleh lewat MoU di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan sumber daya manusia, dan implementasi program Kampus Merdeka.
Program-program yang sudah terlaksana, antara lain evaluasi bersama atas mutu beton, webinar Building Information Modelling atau BIM antara Fakultas Teknik dan Divisi Sistem, Teknologi & Informasi Hutama Karya, dan keynote speaker di dalam berbagai seminar nasional.
Tak hanya itu, Hutama Karya juga memfasilitasi mahasiswa kerja praktek dan penelitian, baik S1 maupun S2, serta terlibat dalam proses akreditasi jurusan Teknik Sipil dan Magister Teknik Sipil Universitas Malikussaleh.
Tak ketinggalan, Hutama Karya juga memperhatikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang digunakan dalam proyek ini.
“Beberapa material dilakukan penyesuaian menjadi material yang notabene memiliki tingkat TKDN lebih besar. Hampir 70% material yang dipakai diproduksi/dirakit di dalam negeri.
Dari tujuh gedung yang dibangun, terdapat dua gedung yang memiliki ornamen khas Aceh pada façade-nya, yaitu pada façade Gedung FISIP dan Kedokteran yang memiliki ornamen pintu Aceh,” Gunadi menekankan.
Gunadi berharap, setelah dibangunnya tujuh Gedung Dekanat ini, kualitas pendidikan di Universitas Malikussaleh pada khususnya dan Provinsi Aceh pada umumnya dapat mengalami peningkatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: