Disebut Kocar Kacir Dikepung dan Ada yang Tewas Ditembak TNI, KKB Ungkap Pernyataan Panglima TNI Bohong
Menurut Sambom, pernyataan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, yang menyebut bahwa KKB kocar kacir dan ada yang tewas ditembak oleh TNI adalah tidak benar--
Disebut Kocar Kacir Dikepung dan Ada yang Tewas Ditembak TNI, KKB Ungkap Pernyataan Panglima TNI Bohong
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Viral pemberitaan terkait kondisi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kocar kacir bahkan ada yang tewas tertembak TNI, membuat Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, angkat bicara.
Menurut Sambom, pernyataan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, yang menyebut bahwa KKB kocar kacir dan ada yang tewas ditembak oleh TNI adalah tidak benar. Bahkan, Sambom mengatakan, bahwa Panglima TNI telah melakukan pembohongan publik.
"Yudo Margono pembohong besar, sorry bung," ucap Sambom dikutip dari berbagai sumber di YouTube dan juga portal berita lainnya.
Karena telah melakukan pembohongan publik, Sambom mendesak kepada Presiden RI, Joko Widodo, supaya mencopot Laksamana TNI Yudo Margono, dari jabatannya sebagai Panglima TNI.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kapuspen TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono mengungkapkan, bahwa kelompok TPNPB-OPM sudah dalam posisi terjepit.
"Ada dugaan beberapa anggota TPNPB-OPM juga tewas saat terlibat kontak tembak dengan tim satgas di Nduga, Papua Pegunungan," terangnya.
Akan tetapi, kata Julius, pihak KKB tidak mau mengumumkan adanya anggota mereka yang tewas pada kontak tembak yang terjadi kemarin. Hingga kini, personel TNI di Nduga masih berupaya menyelamatkan pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens dengan status siaga tempur.
"Kita tidak lagi bisa percaya mereka (OPM). Mereka yang menyerang loh, yang mendahului (serangan) mereka bukan kita, dan sekarang kondisinya terjepit," ungkapnya.
Lebih lanjut, Julius mengimbau kepada masyarakat Papua untuk memisahkan diri dari kelompok TPNPB-OPM dan mengungsi ke wilayah yang aman. Sekaligus mengingatkan agar tidak termakan hasutan atau propaganda kelompok pejuang Papua Merdeka tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat serangan yang dilakukan oleh KKB ini, sedikitnya lima prajurit TNI menjadi korban meninggal dunia.
Kelima prajurit TNI yang gugur akibat penyerangan KKB adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, Pratu Sukra, dan Pratu F. Mereka semua merupakan prajurit yang bertugas di Satgas Yonif R 321/GT Kostrad. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: